Sosialisasi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat. Foto: Istimewa.

BGN Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Masyarakat di Bandung untuk Mendukung Program MBG

Bandung, Jawa Barat (5/12) - Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan pelatihan peningkatan kompetensi bagi kelompok masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pelaku usaha agar mampu berperan aktif dalam rantai pasok, layanan, maupun kebutuhan operasional program, serta membuka peluang kemitraan yang lebih luas antara masyarakat dan pemerintah.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, tenaga ahli Badan Gizi Nasional, serta para instruktur dari lembaga pelatihan seperti yang saat ini digelar di Hotel Golden Flower Bandung pada 1-3 Desember 2025. Pelaku UMKM, pengusaha kecil, maupun pihak yang telah terhubung dengan dapur-dapur pelaksana MBG berpartisipasi secara aktif dalam seluruh rangkaian materi. Suasana pelatihan berlangsung dinamis, dengan sesi diskusi, praktik, hingga simulasi yang menekankan penerapan langsung di lapangan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas UMKM Kota Bandung, Budhi Rukmana, menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antara pemerintah dan komunitas usaha dalam mendukung keberlanjutan MBG. “Program ini bukan hanya tentang menyediakan makanan bergizi. Lebih dari itu, kami ingin memastikan masyarakat juga merasakan dampak ekonominya. Kemitraan dengan pelaku usaha menjadi bagian penting agar manfaat program semakin meluas,” ujarnya.

Senada dengan itu, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional, Dedi Supriadi, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas pelaku UMKM memiliki peran strategis dalam memperkuat rantai pasok. “Harapan kami, pelatihan ini membuka kesempatan bagi para pelaku usaha untuk menjadi bagian dari penyedia layanan dalam Program Makan Bergizi Gratis. Dengan kemampuan yang semakin kuat, pelaku usaha dapat memenuhi standar yang dibutuhkan dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

Para narasumber dari lembaga pelatihan memberikan materi yang mencakup penyusunan rencana usaha, pengelolaan keuangan, penyusunan SOP, hingga strategi pemasaran. Materi-materi ini dipilih agar peserta memiliki keterampilan yang utuh dalam mengelola usaha secara profesional, mulai dari penyusunan visi dan misi usaha, pengaturan arus kas, hingga pengembangan pemasaran digital. Pendekatan ini memungkinkan peserta memahami hubungan antara pengelolaan usaha yang baik dengan peluang untuk bermitra dalam program pemerintah.

Peserta juga mengikuti sesi praktik untuk menyusun rencana usaha dan mensimulasikan penerapan SOP, pencatatan transaksi, hingga aktivitas pemasaran. Pada hari terakhir, asesor melakukan asesmen berupa tanya jawab dan penilaian dokumen untuk melihat sejauh mana peserta memahami dan mampu menerapkan materi yang diberikan.

Melalui pelatihan ini, Badan Gizi Nasional berharap semakin banyak pelaku usaha lokal yang dapat terlibat aktif dalam mendukung program MBG secara berkelanjutan. Selain memperkuat ekonomi masyarakat, partisipasi UMKM juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas penerima manfaat.

 

Artikel Terkait