Pramono Anung dan Rano Karno. Foto: Instagram @nurulitanuli

100 Hari Masa Kerja, Gubernur Jakarta Klaim Sudah Tepati Janji Di Awal Kepemimpinannya

Pramono Anung Gubernur DKI Jakarta terpilih sudah memasuki 100 hari masa kerja sebagai pemimpin. Dalam masa 100 hari kerja menjadi pemimpin Jakarta, Pramono mengungkapkan sudah memenuhi semua program yang dikampanyekannya pada 100 hari kerjanya.

Pramono Anung bersama Rano Karno memasuki 100 hari kerja pada Jumat 31 Mei 2025. Pemimpin baru Jakarta tersebut diharapkan akan membawa perubahan dan membuat ‘Jakarta Menyala’ seperti slogannya.

"Hari ini, tepatnya tanggal 3 Juni, saya merasa bersyukur sekali karena hari ini adalah 100 hari lebih sedikit, lebih satu hari saya memerintah menjadi Gubernur DKI Jakarta," ujar Pramono, seperti dikutip dari liputan6.com Selasa (3/6/2025).

Menurut Pramono, sebagai pemimpin baru Jakarta ia sudah menjalankan semua program-program yang dijanjikannya di awal kepemimpinannya.

"Alhamdulillah apa yang menjadi janji-janji politik saya yang tidak terlalu banyak InsyaAllah hampir semuanya bisa saya penuhi," jelas Pramono.

Program yang dijanjikan dalam masa kepemimpinanya yakni seperti program percepatan (quick wins) yang telah dilakukan di antaranya penambahan kuota Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), serta pemutihan ijazah yang ditahan sekolah.

"Terutama yang menyangkut Kartu Jakarta Pintar sudah terbagikan 707.622, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul 16.979 dan pada hari ini pemutihan ijazah sudah bisa diputihkan 1.315 ijazah," ungkap Pramono.

Meskipun masih banyak yang harus dibenahi terkait ijazah ditahan sekolah, Pramono tetap optimis permasalahan tersebut dapat diatasi di tahun ini. ,

"Sudah ada 1.315 ijazah yang telah diputihkan dan yang belum ada sekitar 6.000an yang harus diproses," ucap Pramono melansir Antara.

"Pemutihan ijazah masuk dalam program 100 hari kerja pertama dan juga menjadi janji politik pada saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta," tandas Pramono.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno menyampaikan pendapat lain dalam 100 hari masa kerjanya. Menurutnya kinerja 100 hari pertama memang belum menyasar kepada semua pihak.

"Kita memang tidak merubah visi besar, kita tidak merubah Jakarta (dengan) melebarkan jalannya atau (membangun) gedung dan sebagainya tidak, tapi lebih kepada pak gubernur sering bicara disparitas di Jakarta ini cenderung kaya dengan miskin terlalu jomplang misalnya paling basic hampir 6 ribu sekian ijazah anak-anak kita tidak terambil karena ekonomi itu kan simpel, tapi kita lakukan itu," kata Rano seperti dilansir dari liputan6.com.(*)

Artikel Terkait