Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Sun Protection Factor (SPF) merupakan kandungan dalam tabir surya. Itu memberi perlindungan kulit dari sinar matahari.
Guna mendapatkan perlindungan yang optimal, kebanyakan orang akan memilih tabir surya yang memiliki kandungan SPF tertinggi. Namun, faktanya itu belum tentu ampuh menjauhkan kulit kita dari pengaruh buruk sinar matahari.
Dokter kulit asal Amerika Serikat, Dr. Erum Ilyas berbicara kepada Bustle.com. Menurut dia, ada kesalahpahaman umum terkait SPF untuk kulit.
"Salah satu kesalahpahaman umum seputar SPF adalah angkanya memberi tahu kita tentang waktu paparan sinar matahari," kata Ilyas.
Menurutnya, jumlah paparan Ultraviolet-Burning (UVB) sangatlah bervariasi. Itu tergantung waktu ketika kita berada di luar ruangan.
"SPF tidak mungkin memberi nilai yang dapat Anda terapkan pada jumlah waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari berdasar waktu hari itu," tuturnya.
SPF sebagai nilai yang diberikan pada produk tabir surya adalah memberi tahu konsumen tentang kemampuan untuk mencegah kulit terbakar matahari.
"Sunburn dipicu oleh sinar Ultraviolet-Burning (UVB), dan SPF berkorelasi dengan jumlah UVB yang diblokir oleh produk itu sendiri," katanya.
Dia memberi contoh, kita akan terbakar matahari 25 kali lebih lama dengan SPF 25 dibandingkan jika tidak memakai apa-apa.