MBG di Lubuk Linggau Jadi Penggerak Ekonomi Lokal dan Penguatan Pangan Daerah
Pemerintah menyadari betul pentingnya masa pertumbuhan sejak dini, MBG bukan sekedar pemenuhan makan
Paraben adalah bahan kosmetik mirip seperti sulfat dan alkohol. Paraben termasuk kategori pengawet kimia yang digunakan dalam produk kecantikan sejak tahun 1920-an.
Industri kecantikan mengandalkan paraben untuk mencegah pertumbuhan jamur dan memperpanjang usia simpan produk.
Ada yang memandang paraben sebagai bahan kosmetik berbahaya yang harus dihindari karena bisa menimbulkan kanker. Sebagai gantinya mencari produk dengan label paraben free.
Di Indonesia, penggunaan paraben dalam kosmetik sebagai bahan pengawet diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika yang mengatur bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan pembatasan dan persyaratan penggunaan.
Paraben
Berbeda dengan merkuri, paraben sering kali digunakan sebagai pengawet dalam produk kecantikan seperti skincare atau makeup.
Dr. Blair Murphy-Rose, MD, FAAD, dokter kulit kosmetik dan medis bersertifikat menyebutkan, paraben adalah sekelompok bahan kimia digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan kulit, makeup, dan produk perawatan rambut.
“Produk dengan bahan dasar air dapat menumbuhkan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang berbahaya bila dioleskan ke kulit dan rambut. Pengawet, seperti paraben dan lainnya, bekerja untuk mencegah pertumbuhan ini," jelas Dr. Murphy-Rose pada InStyle.
Dikutip dari Healthline, paraben tidak bisa terserap dan terakumulasi di dalam tubuh. Pasalnya tubuh kita bisa mengeluarkan bahan-bahan kimia dengan cepat melalui urine maupun keringat. Namun kebanyakan orang lebih mengkhawatirkan efek samping paraben disebut-sebut menjadi salah satu pemicu kanker.
Efek Samping
The Environmental Working Group (EWG) memasukkan paraben ke dalam daftar bahan kimia dengan kandungan berbahaya skala rendah. Meskipun dalam skala rendah, bukan berarti paraben tidak tidak memiliki bahaya atau efek samping, terlebih pada kulit.
EWG menyebutkan bahwa paraben dalam kandungan tertentu bisa memicu alergi pada kulit. Beberapa efek samping yang berbahaya pada kulit ini disebabkan oleh paparan methyparaben.
Produk paraben memiliki sejumlah turunan, diantaranya butylparaben, ethylparaben, propylparaben dan methylparaben.
Dikutip dari laman Consumer Health Digest, produk paraben beserta turunannya memiliki sejumlah efek negatif bagi kesehatan, seperti kanker payudara dan penurunan jumlah sperma pada laki-laki. Efek samping lainnya adalah adanya reaksi alergi, dermatitis dan rosacea (kemerahan pada kulit).
Paraben umum ditemukan di berbagai produk kecantikan, seperti makeup, pelembap, skincare, krim anti aging, dan lain sebagainya.(*)