Ilustrasi menggunakan produk perawatan wajah. foto: Freepik

Perbedaan AHA, BHA, dan PHA, Banyak yang Belum Tahu

Belakangan ini, skincare dengan kandungan bahan aktif seperti senyawa asam AHA, BHA, dan PHA sudah tidak asing di pasaran.

Secara umum, ketiganya memiliki fungsi sama yaitu mengangkat sel kulit mati menumpuk, dan mengatasi kulit kusam sehingga tampilan wajah lebih glowing maksimal.

Meskipun tampak serupa, tapi bukan berarti sama. Banyak orang beranggapan bahwa kandungan AHA, BHA, dan PHA adalah sama. Namun, sebenarnya berbeda.

Tiap kandungan AHA, BHA, dan PHA memiliki khas tersendiri sehingga disesuaikan dengan jenis kulit.

Lalu, apa perbedaan kandungan AHA, BHA, dan PHA? Dikutip dari The Deconstruct berikut perbedaannya:

Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Senyawa sejenis asam larut air, dikenal memiliki berbagai fungsi perawatan kulit.

AHA dikenal ampuh mengobati jerawat, menghilangkan bekasnya, mengangkat sel kulit mati hingga mencerahkan warna kulit yang terlihat tidak merata.

AHA juga dikenal dengan kemampuannya mengecilkan pori-pori. Bahan aktif bekerja mengembalikan kekenyalan dan kelenturan kulit, sehingga sering diandalkan menangkis efek penuaan dini.

Meskipun aman dan memiliki banyak manfaat, namun tetap ingat bahwa jenis asam ini memiliki sifat mengiritasi kulit sehingga disarankan menggunakan skincare dengan kandungan AHA kurang dari 10 persen.

Selain itu, pemilik kulit sensitif disarankan lebih hati-hati menggunakan kandungan AHA. Kandungan AHA lebih cocok digunakan bagi kulit kering.

Adapun jenis-jenis AHA sering muncul pada produk skincare adalah Lactic Acid, Glycolic Acid, Citric Acid, hingga Malic Acid.

Beta Hydroxy Acid (BHA)

Salah satu menjadi pembeda dari AHA adalah bahwa BHA mengandung pelembap.

Jadi, produk perawatan ini lebih disarankan untuk pemilik kulit berminyak karena sifatnya lebih mengeringkan dan mampu menembus hingga ke bagian kulit lebih dalam.

Selain mengeringkan jerawat, BHA bekerja membersihkan sel kulit mati, mengurangi produksi minyak berlebih, mengurangi terbentuknya blackhead (komedo hitam) dan whiteheads (komedo putih), serta cocok bagi yang memiliki masalah pori-pori besar.

Khusus pemilik wajah berjerawat, disarankan menggunakan produk dengan konsentrasi BHA sebanyak 0,5-5 persen karena jika semakin besar konsentrasinya, maka risiko kulit iritasi semakin besar.

Jenis BHA banyak digunakan pada produk skincare adalah Salicylic Acid.

Polyhydroxy Acid (PHA)

Senyawa turunan AHA ini berperan mengangkat sel kulit mati dan meratakan warna kulit.

Bedanya dengan kedua bahan aktif AHA dan BHA adalah PHA tidak menyebabkan kulit mengalami iritasi atau lebih sensitif ketika berada di bawah sinar matahari.

Cara kerja PHA membantu proses eksfoliasi kulit terluar tanpa membuat kulit terasa kering dan kaku.

Produk cocok untuk pemilik kulit sensitif, tidak bisa menggunakan AHA atau BHA.

Menariknya kandungan menghadirkan asupan antioksidan meningkatkan kolagen dan meminimalisir tanda penuaan dini.

Jenis-jenis kandungan PHA antara lain Lactobionic Acid dan Gluconolactone.(*)

Artikel Terkait