Ilustrasi ibu hamil. Foto: Freepik

Perlu Diketahui! Berikut Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil

Keguguran merupakan kondisi saat kehamilan berhenti secara spontan. Menurut Mayo Clinic dan ulasan di Medical News Today, keguguran didefinisikan sebagai kehilangan janin secara spontan sebelum minggu ke-20 kehamilan. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan keguguran adalah janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan.

“Sekitar 80 persen keguguran terjadi selama trimester pertama yaitu di usia kehamilan 0 sampai 13 minggu,” jelas Spesilias Obstetri dan Ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO. 

Dilansir dari NHS, gejala umum keguguran saat hamil muda adalah vagina mengeluarkan darah berupa bercak maupun pendarahan berat seperti menstruasi.

Selain pendarahan, tanda-tanda keguguran dikeluhkan perempuan di antaranya kram dan nyeri perut bagian bawah, detak jantung bayi tidak terdengar, tidak mengalami gejala kehamilan seperti morning sickness dan nyeri payudara.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut dugaan penyebab keguguran di awal kehamilan:

Kelainan kromosom

Janin tidak tumbuh secara normal karena jumlah kromosom tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Akibatnya bisa memicu hamil anggur, embrio tidak berkembang, dan tidak ada pembentukan embrio.

Kesehatan ibu

Kondisi eksternal, gaya hidup, dan kondisi kesehatan bisa mengganggu perkembangan janin.

Berbagai kondisi bisa mengganggu perkembangan janin antara lain obesitas, usia lanjut, penyakit tiroid, dan lainnya.

Asupan nutrisi

Selalu perhatikan nutrisi yang dikonsumsi agar janin bisa tumbuh kembang dengan baik.

Obat-obatan

ibu hamil mengonsumsi obat-obatan bisa menyebabkan keguguran seperti obat retinoid biasa digunakan untuk eksim dan jerawat, dan obat misoprostol digunakan untuk rheumatoid arthritis.

Usia

Semakin tua semakin tinggi kemungkinan mengalami keguguran.

Keguguran sulit dicegah, namun bisa menghindari keselamatan dengan cara:

1. Konsumsi makanan sehat dan vitamin.

2. Olahraga rutin.

3. Hindari stres.

4. Tidak mengonsumsi alkohol dan rokok.

5. Konsultasi rutin kandungan ke dokter.(*)

Artikel Terkait