Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Siapa tidak pernah mengalami stres? Stres adalah hal yang lumrah.
Dikutip dari Healthline, stres merupakan kondisi yang dialami tubuh sebagai respons terhadap tuntutan fisik atau emosi.
Ketika stres tidak ditangani, dan bertambah parah, serta berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi ini akan berubah menjadi depresi.
Namun, tidak semua orang merasa stres akan berubah menjadi depresi. Ada beberapa faktor akan memengaruhi depresi yang dialami, mulai dari faktor biologis, genetik, hingga kondisi medis tertentu.
Tak cuma bisa menjadi depresi, stres bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti masalah kardiovaskular, diabetes, depresi, Alzheimer, kanker, dan masih banyak lagi.
Stres kronis dianggap berkontribusi terhadap peradangan berlebih di seluruh tubuh yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit
Oleh karena itu, penting mengelola stres setiap hari. Stres bisa dikurangi bahkan dihilangkan dengan melakukan sejumlah aktivitas.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut runitas bisa dimulai untuk mengurangi stres:
Menikmati Suasana Alam
Pergi keluar ruangan dan menghabiskan waktu di alam membantu menghilangkan stres, meningkatkan suasana hati, dan perasaan bahagia serta sejahtera.
Berada di ruangan hijau dikaitkan dengan pengurangan stres serta berkurangnya gejala kecemasan dan depresi.
Mendengarkan Musik
Memainkan lagu favorit mengurangi tingkat stres. Musik ceria membantu sebagai penambah suasana hati, sementara musik lebih lambat membantu menenangkan pikiran, mengendurkan otot, dan melepaskan stres.
Lakukan Hobi yang Anda Sukai
Hobi bisa berupa berlatih alat musik, melukis, memasak, ataupun bermain dengan anak-anak.
Seorang ahli merekomendasikan melakukan apa pun menjauhkan Anda dari kekhawatiran sehari-hari agar menurunkan tingkat stres.
Ilustrasi melakukan meditasi di rumah. Foto: Freepik
Bermeditasi
Menurut beberapa studi, latihan meditasi menyebabkan penurunan penanda fisiologis stres. Secara khusus, meditasi membantu menurunkan kadar kortisol, tekanan darah, dan detak jantung.
Buat Jadwal Olahraga
Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur adalah cara bagus membantu mengelola stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Misalnya, latihan aerobik meningkatkan kadar endorfin. Kadar ini bekerja langsung pada reseptor opiat pada otak mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang.
Olahraga diketahui mengurangi kadar hormon stres tubuh, khususnya adrenalin dan kortisol.
Lakukan Yoga
Penelitian menunjukkan bahwa yoga membantu mengurangi kadar kortisol dan tekanan darah.
Latihan yoga secara teratur terbukti mengurangi tingkat stres.
Tingkatkan Asupan Makanan Penurun Stres
Makanan seperti salmon, trout, makarel, teri, sarden, dan herring adalah sumber yang kaya akan asam lemak omega-3 penghilang stres dikenal sebagai DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid).
Makanan kaya vitamin C membantu menurunkan tingkat stres. Misalnya, seperti paprika merah dan hijau, jeruk, anggur, dan kiwi.
Selain itu, makanan fermentasi seperti yogurt, kombucha, kefir, tempe, dan sauerkraut mengandung bakteri ramah dikenal sebagai probiotik.
Probiotik ini punya kemampuan mengurangi tingkat stres.
Hindari Diet Berlebihan
Membatasi kalori ke tingkat yang sangat rendah terbukti meningkatkan kadar kortisol.
Makan cukup karbohidrat penting mendorong otak membuat serotonin, neurotransmitter memiliki efek menenangkan dalam tubuh.
Selain itu, jarang makan diketahui menyebabkan penurunan gula darah bisa menyebabkan iritabilitas dan memperburuk stres.
Kurangi Asupan Kafein
Asupan kafein dalam jumlah tinggi meningkatkan kadar kortisol dan mengintensifkan efek stres pada tubuh. Penting memperhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap kafein.
Ilustrasi menjaga kualitas tidur. Foto: Freepik
Jaga Pola Tidur yang Baik
Kurang tidur berkontribusi pada tingkat stres lebih tinggi. Selain itu, stres berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk, akhirnya menambah stres.
Tidur selama 7-9 jam adalah kunci. Hal tersebut membantu menurunkan kortisol dan beban adrenal.(*)