Ilustrasi menjaga kesehatan jantung sejak muda. Foto: Freepik

Ada 3 Penyakit Kardiovaskular Penting Diketahui Gen Z, Ini Ulasannya

Infark miokard akut atau serangan jantung menjadi tren yang mengkhawatirkan karena semakin banyak anak muda mengalaminya.

Meskipun pernah dianggap sebagai masalah orangtua, orang-orang di bawah usia 40 tahun, terutama mereka yang berusia 20-an dan 30-an menjadi rentan terhadap serangan jantung.

Ada beberapa alasan bisa menyebabkan penyakit jantung. Ada beberapa gejala tertentu pula yang harus diketahui oleh generasi muda, terutama Gen Z (mereka berusia antara 9 hingga 24 tahun) untuk menjaga kesehatan jantung yang tepat.

Dr. Gopi A, Direktur Kardiologi Intervensi di Rumah Sakit Fortis, mengatakan kepada IndiaToday.in bahwa kesadaran tentang tanda-tanda kesehatan awal dari potensi penyakit jantung sangat penting di antara Gen Z, sehingga mereka dapat mengambil tindakan sesegera mungkin.

"Kami melihat orang-orang yang lebih muda berisiko tinggi terkena penyakit arteri koroner akhir-akhir ini. Langkah-langkah pencegahan harus ditanamkan pada kelompok usia itu sendiri. Bukan berarti semua orang berisiko, tetapi tindakan pencegahan harus dilakukan karena lebih banyak kasus serangan jantung yang dilaporkan lebih sering terjadi," kata Dr. Gopi.

Pakar ini menyebutkan tiga penyakit kardiovaskular utama perlu diketahui oleh kaum muda agar bisa membantu mereka terhindar dari serangan jantung di kemudian hari.

Tekanan Darah

"Hipertensi dianggap jarang terjadi pada orang yang lebih muda. Namun, jika ada orang yang datang dengan tekanan darah tinggi, mereka harus diperiksa kesehatan jantungnya. Apapun konsekuensi yang terjadi akibat tekanan darah dapat dicegah untuk sebagian besar," kata Dr. Gopi.

Obesitas

Obesitas pada masa kanak-kanak merupakan faktor utama dalam peningkatan penyakit kardiovaskular di masa dewasa.

"Edukasi dan segala macam tindakan dalam diet untuk menjaga berat badan yang baik harus dilakukan," tambahnya.

Kesehatan Mental

"Kita semua tahu bahwa kelompok usia ini mengalami persaingan yang ketat, stres, depresi, tekanan dari teman sebaya, penyalahgunaan obat-obatan, kecanduan narkoba, dan kegiatan non-rekreasi. Mereka perlu disadarkan akan hal itu. Anda selalu dapat mendekati orang lain dan mendapatkan bantuan. Tindakan sederhana seperti meminta bantuan dapat mencegah penyakit jantung di masa depan," saran Dr. Gopi.

Pakar ini juga menyampaikan bahwa penyakit jantung adalah pembunuh terbesar di dunia.

"Lebih dari 17-18 juta kematian setiap tahun terjadi di dunia disebabkan oleh penyakit jantung," katanya.

Dr. Gopi mengingatkan langkah-langkah pencegahan seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan kaya buah-buahan, biji-bijian dan sereal, menjaga berat badan yang sehat dan tidur yang cukup adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan jantung. Konsumsi alkohol dan tembakau harus dihindari dengan cara apa pun.

Menurut WHO, pada 2016 penyakit jantung merupakan 35 persen dari seluruh kematian yang jumlahnya 1.863.000, disusul dengan kanker (12 persen) dan penyakit tidak menular lainnya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut, terdapat sekitar 17 juta kematian per tahun akibat PKV (Penyakit kardiovaskular) dan merupakan 31 persen dari seluruh total kematian di dunia.

Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga 23 juta kematian per tahun di 2030.(*)

Artikel Terkait