Ilustrasi anak neurodivergent. Foto: Shutterstock

Ada 4 Perbedaan ADHD dengan Autisme, Orangtua Harus Tahu

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan suatu gangguan terjadi pada fungsi otak anak sehingga menyebabkan anak sulit fokus serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Hal itu dapat mengganggu aktivitas dan prestasi anak di sekolah.

Penderita ADHD sering dianggap sebagai penyandang autisme, mengingat kedua kelainan tersebut secara umum terlihat sama-sama berhubungan dengan masalah perkembangan anak. Karena terlihat mirip, orang-orang selalu salah menafsirkan bahwa ADHD dengan autisme adalah suatu permasalahan yang sama.

Padahal, ADHD dan autisme merupakan hal yang berbeda. 

Melansir kidshealth.org, ADHD adalah kondisi seseorang memiliki gangguan dalam perkembangan dan aktivitas otak yang memengaruhi perhatian, hiperaktivitas, dan pengendalian diri.

Autisme merupakan kelainan perkembangan otak dan saraf menyebabkan gangguan perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.

Gangguan ini mencakup berbagai kondisi, seperti gangguan austik, gangguan perkembangan pervasif (PDD-NOS), childhood disintegrative disorder, dan sindrom Asperger.

Jika diperhatikan, ADHD cenderung lebih memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada otak anak. Sedangkan autisme adalah gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf pada otak, yang mengakibatkan penderitanya sulit berkomunikasi, belajar, berhubungan sosial dan emosi. Autisme juga disebut Autisme Spectrum Disorder (ASD).

Menyadur dari Mediakom, berikut perbedaan ADHD dan ASD perlu diketahui para orangtua:

Rentang Perhatian 

Anak autis biasanya cenderung tidak fokus ketika mengerjakan sesuatu yang tidak disukai. Tapi, ketika mendapati sesuatu yang menarik minat mereka, anak autis bisa sangat fokus, bahkan selama berjam-jam tanpa jeda.

Sedangkan anak ADHD cenderung susah fokus atau mudah bosan, termasuk saat menekuni hal yang sebenarnya mereka sukai.

Pola Komunikasi 

Meskipun sama-sama punya masalah dalam berkomunikasi, pola komunikasi anak dengan ADHD dan autis bebeda.

Anak autis biasanya tidak bisa atau kesulitan mengekspresikan emosi dan keinginannya. Sedangkan anak dengan ADHD cenderung bicara tanpa henti, kerap menyela pembicaraan, dan tidak memperhatikan ucapannya akan memengaruhi orang lain atau tidak.

Pola Rutinitas 

Anak dengan ADHD biasanya tidak suka rutinitas, gampang bosan, dan terkadang mengerjakan sesuatu yang impulsif di sekolah.

Sedangkan anak autis cenderung suka dengan rutinitas dan keteraturan, karena bisa memberikan rasa aman bagi mereka.

Deteksi ADHD dan ASD

Orangtua biasanya baru bisa tahu anak mengalami ADHD saat usia sekolah, atau ketika anak susah diam dan tidak bisa mengikuti perintah.

Tapi, orangtua bisa tahu anak autis lebih cepat. Yakni ketika bayi usia 1 bulan dan pencapaian tumbuh kembangnya tidak bisa kontak mata dengan orang sekitarnya.

Orangtua perlu waspada anaknya memiliki autisme, saat usia 6 bulan pencapaian tumbuh kembangnya belum bisa menyucapkan “aaa”, “baaa”, “paaa” dll., atau belum bisa menyebut satu kata seperti “mama” atau “papa” pada usia 1 tahun.(*)

Artikel Terkait