Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Menginjak usia 30-an tahun, perempuan seolah berada di puncak kehidupan. Sebagian besar dari mereka menjalani impian karier dan keluarga. Meski begitu, umur ini juga riskan karena ada sejumlah risiko gangguan kesehatan mengintai.
Tekanan pekerjaan dan tanggung jawab tak terhitung jumlahnya berdampak buruk bagi kesehatan. Seiring bertambah usia, metabolisme dan proses lain dalam tubuh menjadi lebih lambat sehingga kondisi kesehatan lebih mudah terganggu.
Hal ini menjadikan pemeriksaan kesehatan penting dilakukan untuk memastikan kondisi tubuh dan mencegah risiko penyakit tertentu.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati," kata Janine Darby, MD, pakar kesehatan keluarga dari Montgomery Hospital, Amerika Serikat.
Alasannya, biaya perawatan kesehatan bisa menjadi sangat mahal apabila kondisinya sudah parah akibat terlambat didiagnosis.
Menurut Dr. Geeta Aurangabadkar, Direktur Klinis, Proactive For Her, cara terbaik mencegah penyakit akibat gaya hidup dan menghentikannya sejak awal adalah dengan melakukan pemeriksaan tahunan.
Menurut seorang dokter umum di Klinik Kesehatan Bupa, London, Inggris, Kim Glass, perempuan usia 30 tahun ke atas perlu lebih menerapkan gaya hidup sehat karena berisiko mengidap empat kondisi:
Kanker Serviks
Setiap tahun, ada sekitar tiga ribu perempuan Inggris didiagnosis mengidap kanker serviks. Jumlah terbanyak adalah dari rentang usia 35 tahun ke bawah. Karena itu, Glass menyarankan perempuan sadar deteksi dini.
Idealnya, perempuan berusia 25 sampai 49 tahun perlu pemeriksaan pap smear setiap tiga tahun sekali agar gejala kanker serviks bisa segera ditangani.
"Deteksi dini untuk masalah kesehatan apa pun akan sangat memengaruhi penyembuhannya," ungkap Glass.
Kanker Payudara
Kanker payudara rentan menyerang perempuan usia 30-an tahun. Sebagai pencegahan, Glass menganjurkan penerapan gaya hidup sehat serta mempertahankan pola makan dengan nutrisi seimbang kaya buah dan sayuran segar.
Stres
Melampaui usia 30 tahun bisa membuat sebagian perempuan merasa tertekan. Dinamika di tempat kerja, tanggung jawab finansial, dan upaya menyeimbangkan kehidupan keluarga hanya sejumlah contoh yang harus dihadapi perempuan pada dekade ini.
Glass menjelaskan, stres membuat tubuh berada dalam mode cepat. Jika tidak dikelola dengan benar, stres bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memicu berbagai penyakit lainnya.
Cedera Otot
Perempuan usia 30-an cenderung lebih sering mengalami cedera otot dibandingkan perempuan usia 20-an. Seiring bertambah waktu, otot mulai aus. Begitu pula sendi mengalami degenerasi sehingga keseleo lebih kerap terjadi.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut pemeriksaan perempuan usia 30-an tahun, disarankan pemeriksaan rutin dilakukan agar terhindar dari penyakit.
1. Tes gula darah
Diabetes terkadang tidak menunjukkan gejala tertentu, maka sangat penting mengetahui kondisi kadar gula Anda.
2. Tes kolesterol
Pola makan harian dan gaya hidup tak terkontrol membuat tes ini sangat diperlukan. Mengonsumsi terlalu banyak lemak jahat akan menyebabkan kolesterol tinggi dan pada akhirnya membentuk plak tebal di pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ilustrasi melakukan tes HIV. Foto: Istimewa
3. Tes HIV
Dikutip dari Singapore Children’s Society, anak muda saat ini cenderung memiliki pandangan liberal terhadap seks. Hal itu mengakibatkan banyak dari mereka melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
4. Pemeriksaan kesehatan mental
Penelitian National Institutes of Health membuktikan bahwa gangguan mental seringkali terjadi pada mereka usia 18-25 tahun.
Dengan tingkat stres tinggi dan pola hidup tidak sehat sangat mendukung terjadi penyakit mental usia produktif.
5. Pemeriksaan kesehatan gigi
Menjaga kesehatan gigi dan gusi dalam keadaan baik bisa mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung dan saraf. Untuk pengecekan gigi ideal, bisa dilakukan dalam kurun waktu enam bulan sekali.(*)