Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Dikenal sebagai salah satu ahli virus terbaik di China, Shi Zhengli memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar virus corona lain akan muncul di masa depan.
Dikutip dari IndiaToday.in, Shi Zenghli mendapat julukan "batwoman" karena penelitiannya tentang virus melompat dari hewan, terutama kelelawar ke manusia, menyatakan dalam sebuah makalah bahwa dunia harus bersiap menghadapi penyakit lain, seperti Covid-19.
"Jika virus corona menyebabkan munculnya penyakit sebelumnya, ada kemungkinan besar virus ini akan menyebabkan wabah di masa depan," ujarnya dalam makalah yang ditulis bersama rekan-rekannya.
Tim Shi dari Institut Virologi Wuhan, mengevaluasi risiko penularan pada manusia dari 40 spesies virus corona dan setengah dari mereka diklasifikasikan sebagai "sangat berisiko".
Penelitian ini didasarkan pada analisis berbagai sifat virus, termasuk populasi, keanekaragaman genetik, spesies inang, dan riwayat zoonosis, penyakit berpindah dari hewan ke manusia.
Dari 40 jenis virus tersebut, enam di antaranya diketahui telah menyebabkan penyakit menginfeksi manusia.
"Hampir dapat dipastikan bahwa akan ada kemunculan penyakit di masa depan dan kemungkinan besar akan ada penyakit [virus corona] lagi," studi tersebut memperingatkan.
Meskipun penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal berbahasa Inggris Emerging Microbes & Infections pada bulan Juli, penelitian ini baru mendapatkan perhatian di media sosial China bulan ini.
Dari 40 jenis bakteri tersebut, enam di antaranya diketahui telah menyebabkan penyakit menginfeksi manusia.
Tim Wuhan mengidentifikasi alat pengujian yang cepat dan sensitif bisa digunakan secara aktif memantau virus-virus berisiko tinggi ini.
Mereka mengidentifikasi inang penting dari patogen, meliputi inang alami seperti kelelawar dan hewan pengerat, atau kemungkinan inang perantara termasuk unta, musang, babi dan trenggiling.
Terlepas dari pentingnya penelitian ini, banyak ahli virologi China enggan mengomentari temuan terbaru Shi karena sensitivitas yang tinggi di sekitar pekerjaannya.
Institut Virologi Wuhan di bawah pengawasan, dengan beberapa politisi AS mempromosikan teori bahwa Covid-19 berasal dari kebocoran tidak disengaja dari laboratorium.
Namun, teori ini masih sangat kontroversial, dengan banyak ilmuwan percaya bahwa penyakit ini kemungkinan besar berasal dari virus pada hewan, mungkin kelelawar, yang kemudian berpindah ke manusia melalui inang yang tidak teridentifikasi.
Dokumen intelijen AS yang dideklasifikasi diterbitkan pada bulan Juni menyatakan bahwa tidak ada bukti mendukung teori kebocoran laboratorium, tetapi tidak dapat dikesampingkan.(*)