Ilustrasi skrining Hepatitis B. Foto: Istimewa

Hepatitis B dan Kanker Hati, Berikut Strategi Pencegahan dan Deteksi Dini

Hepatitis B adalah jenis virus menyebabkan infeksi hati yang parah dengan komplikasi serius seperti kanker hati.

Kanker hati, terutama karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan penyebab kematian terkait kanker yang paling banyak kedua, dimana Hepatitis B bertanggung jawab atas lebih dari 50 persen kasus HCC.

Namun, dengan metode pencegahan dan deteksi waktu yang tepat, efek kanker hati terkait Hepatitis B bisa dikurangi secara signifikan.

Berikut ini adalah beberapa informasi tentang pencegahan dan deteksi dini hepatitis B dari Dr. A Satya Srinivas, seorang Ahli Onkologi Medis dan Konsultan di Pusat Kanker HCG di Vijayawada dikutip dari IndiaToday.in:

Strategi Skrining atau Deteksi

1. Tes dan Diagnosis

Skrining hepatitis B meliputi tes darah mengidentifikasi antigen permukaan hepatitis B (HBsAg), antigen hepatitis B e (HBeAg), dan DNA virus hepatitis B. Tes-tes ini membantu mengidentifikasi orang dengan infeksi hepatitis B kronis dan memandu pengobatan lebih lanjut.

2. Pemantauan Rutin

Individu dengan hepatitis B kronis harus menjalani tes fungsi hati, viral load, dan tingkat alfa-fetoprotein (AFP) secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan hati atau perkembangan menjadi kanker hati.

3. Populasi Berisiko Tinggi

Skrining harus diprioritaskan untuk orang lahir di daerah endemik hepatitis B, mereka memiliki riwayat keluarga dengan kanker hati, dan mereka memiliki riwayat penggunaan narkoba suntik atau pasangan seksual berganti-ganti.

Praktisi kesehatan harus rajin mengenali orang-orang berisiko dan meresepkan prosedur skrining yang tepat.

4. Integrasi Layanan Kesehatan Primer

Mengintegrasikan skrining hepatitis B ke dalam layanan kesehatan primer dapat meningkatkan akses dan deteksi dini.

Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan teknik skrining standar dan memastikan tindak lanjut tepat bagi orang memiliki infeksi hepatitis B kronis.

Strategi Pencegahan

1. Vaksinasi

Metode pencegahan paling efektif terhadap Hepatitis B adalah vaksinasi. Direkomendasikan agar semua bayi menerima vaksin hepatitis B sebagai bagian dari jadwal vaksinasi rutin mereka.

Individu berisiko tinggi, termasuk petugas kesehatan, mereka menderita penyakit hati kronis, dan memiliki beberapa pasangan seksual harus divaksinasi.

2. Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak

Saat melahirkan, seorang perempuan terinfeksi bisa menularkan Hepatitis B kepada anaknya.

Layanan pencegahan komprehensif melibatkan skrining dini pada ibu hamil, pengobatan antivirus ibu dengan jumlah virus yang tinggi, dan vaksinasi cepat pada bayi bisa meminimalkan penularan dari ibu ke anak.

3. Praktik Penyuntikan dan Skrining Darah yang Aman

Hepatitis B bisa ditularkan melalui jarum suntik terinfeksi, jarum suntik, dan produk darah. Praktik penyuntikan yang aman dan skrining darah sangat penting.

Mencegah penularan hepatitis B, menggunakan jarum dan alat suntik yang steril, mempromosikan praktik penyuntikan yang aman, serta melakukan skrining darah dan produk darah secara menyeluruh sangat penting.

4. Kesadaran dan Pendidikan

Sangat penting meningkatkan kesadaran tentang penularan Hepatitis B, teknik pencegahan, dan pentingnya skrining rutin.

Inisiatif pendidikan ditujukan untuk komunitas berisiko tinggi, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat dapat membantu identifikasi dan pencegahan hepatitis B.(*)

Artikel Terkait