Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Kesadaran akan kanker payudara merupakan gerakan penting bertujuan mengedukasi perempuan tentang gejala dan pengobatan penyakit ini.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 kanker payudara menjadi penyebab kematian 570.000 perempuan di dunia.
Pemeriksaan rutin sangat penting sebagai deteksi dini, secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Ilustrasi pemeriksaan mamografi. Foto: Freepik
Mammogram adalah metode paling efektif mendeteksi dini, karena bisa mengidentifikasi kanker sebelum menimbulkan gejala nyata.
Usia yang direkomendasikan bagi perempuan memulai mamografi secara teratur menjadi bahan perdebatan, dengan pedoman bergeser dari 40 tahun ke 50 tahun dan kembali ke 40 tahun.
Usia 45 hingga 54 tahun, perempuan harus mamografi setiap tahun, dan berusia 55 tahun ke atas harus beralih ke mamografi dua tahunan atau melanjutkan skrining tahunan jika mereka menginginkannya.
Dr. Lavi Sindhu, Konsultan, Birla Fertility & IVF, sebelumnya mengatakan kepada IndiaToday.in bahwa faktor risiko utama meliputi gaya hidup tidak aktif, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat kanker dalam keluarga, paparan radiasi, riwayat reproduksi (usia saat mulai menstruasi dan usia saat seorang perempuan hamil), penggunaan tembakau, dan terapi hormon pasca menopause.
"Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dan memahami faktor risiko memberdayakan perempuan membuat pilihan tepat mengenai kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Dr. Lavi Sindhu.
Dr. Devavrat Arya, Direktur Senior, Rumah Sakit Max, Saket, mengatakan memulai pemeriksaan pada usia ini memungkinkan deteksi tahap awal bisa diobati dan disembuhkan dengan mudah.
Pemeriksaan payudara sendiri secara teratur, pemeriksaan payudara klinis, dan mammogram merupakan langkah penting dalam mendeteksi potensi kelainan kanker payudara.
"Mammogram, dianggap sebagai rontgen payudara, dianggap sebagai tes skrining terbaik mendeteksi kanker payudara pada tahap awal. Teknik pencitraan seperti USG atau MRI bisa direkomendasikan," kata Dr. Devavrat Arya kepada IndiaToday.in.
Meskipun pemeriksaan kanker payudara secara teratur sangat bermanfaat mendeteksi kanker, ada kemungkinan hasil positif palsu.
“Hasil positif palsu menyebabkan tes tambahan yang tidak perlu, biopsi, dan kecemasan,“ jelas Dr. Devavrat Arya.
Namun, Dr. Arya memperingatkan rekomendasi ini mungkin tidak berlaku untuk setiap individu.
Faktor-faktor tertentu seperti riwayat keluarga dengan kanker payudara, mutasi genetik tertentu, pengobatan radiasi dada sebelumnya, kondisi payudara jinak tertentu, dan faktor hormonal juga harus dipertimbangkan.
“Sangat penting bagi semua perempuan, berapa pun usianya, untuk waspada terhadap kesehatan payudaranya, "tegas sang ahli.(*)