Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Ada beberapa penelitian tentang manfaat kesehatan berjalan kaki, terutama jalan cepat.
Melansir IndiaToday.in, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa berjalan lebih cepat bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, dan mengelola kadar gula darah.
Diabetes tipe 2 merupakan salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Menurut WHO, antara tahun 2000 dan 2019, terdapat peningkatan sebesar 3 persen pada angka kematian akibat diabetes menurut standar usia.
Di negara-negara berpendapatan menengah ke bawah, angka kematian akibat diabetes meningkat 13 persen. Lebih dari 95 persen penderita diabetes menderita diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, seseorang tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk energi atau tidak menggunakan insulin yang diproduksi untuk energi.
Gejalanya meliputi peningkatan rasa haus, sering buang air kecil, kelaparan, kelelahan dan penglihatan kabur. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak ada gejala.
Mengatur pola makan, olahraga, pengobatan dan terapi insulin adalah pengobatan tersedia penyakit ini. Meskipun merupakan penyakit progresif kronis, penyakit ini bisa disembuhkan.
Berjalan kaki terbukti mengurangi risiko diabetes tipe 2, studi baru ini menekankan pada kecepatan berjalan kaki.
Para peneliti mempublikasikan penelitian ini pada 28 November di British Journal of Sports Medicine, menemukan bahwa berjalan cepat bisa menurunkan risiko diabetes hingga 40 persen.
Para penulis studi ini meninjau 10 penelitian sebelumnya dilakukan antara tahun 1999 dan 2022. Mereka menilai hubungan antara kecepatan berjalan dan perkembangan diabetes tipe 2 di antara orang dewasa dari Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
Berjalan dengan kecepatan santai atau rileks dikategorikan di bawah 3,2 kilometer per jam.
Kecepatan standar atau tipikal berada dalam kisaran 3,2 hingga 4,8 kilometer per jam.
Kecepatan digambarkan sebagai "cukup cepat" berkisar antara 4,8 hingga 6,4 kilometer per jam.
Berjalan dengan kecepatan "cepat/melangkah" melebihi 6,4 kilometer per jam.
Setiap peningkatan kecepatan berjalan kaki di luar kecepatan berjalan cepat dikaitkan dengan penurunan risiko terkena penyakit sebesar 9 persen.
Penelitian ini menegaskan gagasan bahwa intensitas penting pencegahan diabetes.
Mereka berjalan kaki dengan kecepatan lebih dari 6 kilometer per jam memiliki risiko 39 persen lebih rendah terkena penyakit ini.
"Meskipun strategi saat ini untuk meningkatkan total waktu berjalan kaki bermanfaat, mungkin juga masuk akal untuk mendorong orang berjalan dengan kecepatan lebih tinggi lebih meningkatkan manfaat kesehatan dari berjalan kaki," kata para peneliti.(*)