Ilustrasi mengajarkan membaca sejak dini. Foto: Freepik

Lakukan 2 Aktivitas Ini di Usia Emas Anak, Terbukti Bikin Pintar

Golden age atau usia emas anak merupakan periode sangat penting.

Sekitar 80 persen otak anak berkembang pada periode yang disebut golden age atau masa-masa keemasan, yaitu usia 0 hingga lima tahun.

Pada masa tersebut, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam mengawasi tumbuh kembang otak anak.

Menurut Psikolog Anak, Desni Yuniarni, pada masa golden age otak anak berkembang sangat cepat sehingga informasi apapun akan diserap tanpa melihat baik atau buruk.

"Tugas orangtua yang mengarahkan anaknya lebih baik, dengan rasa cinta dan kasih sayang," jelas Desni dikutip dari Kompas.com.

Selain berperan sebagai pengawas tumbuh kembang anak, orangtua bertugas menambah pengetahuan, terutama seputar pertumbuhan anak.

Peran Krangtua Sangat Penting

Namun, orangtua tidak bisa memaksakan pertumbuhan anak sesuai kemauannya, seperti menyuruh belajar di luar kemampuan anak dengan maksud agar anak mereka kelak menjadi pintar.

Orangtua mempunyai waktu singkat berkumpul dengan anak-anaknya, usahakan anak diasuh orang yang tepat dan harus tetap meluangkan waktu untuk sang buah hati.

Menurut para ahli, ternyata ada kegiatan mendukung kecerdasan anak, mulai dari membaca hingga berolahraga.

Melansir CNBC Indonesia, ahli saraf Universitas Eastern Finlandia menghabiskan dua tahun mempelajari 504 anak-anak berusia antara 6 dan 9 tahun, dalam sebuah studi peer-review baru-baru ini diterbitkan.

Membaca dan Olahraga

Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan aktif dalam tim olahraga mengembangkan keterampilan berpikir lebih baik dibandingkan mereka fokus pada aktivitas lain, mulai dari komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas tidak terstruktur, demikian temuan para peneliti.

Studi itu menemukan, hasil terbaik diperoleh anak-anak aktif kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.

Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif," tulis para ilmuwan saraf.

Temuan penting dari penelitian ini adalah, aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga, bisa meningkatkan keterampilan otak anak-anak.

Didasarkan pada penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Menurut National Institutes of Health, anak-anak berolahraga memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dan tingkat kecemasan serta depresi lebih rendah dibandingkan teman-temannya.

Secara khusus, olahraga beregu mendorong peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.

Membaca dan Bermain Game

Sebuah penelitian di Universitas Cambridge pada awal 2023 menemukan, hobi membaca ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir lebih baik pada anak-anak.

Menurut penelitian Cincinnati Children's Hospital, anak-anak lebih sering membaca mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak mengganti waktu membaca mereka dengan bermain ponsel atau komputer.

Mengutip American Psychological Association bermain video game di ponsel atau layar komputer tak selalu buruk.

Video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial dan keterampilan sosial jika dimainkan dalam kelompok.(*)

Artikel Terkait