Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah masalah kesehatan global yang memengaruhi lebih dari 40 persen orang dewasa di seluruh dunia.
Dikutip dari kemkes.go.id, Juni 2023, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus hipertensi di Indonesia sangat banyak, bahkan sampai disebut silent killer. Ia meminta masyarakat untuk rutin cek tekanan darah.
Hipertensi terkait dengan penyakit kardiovaskular yang parah seperti stroke, gagal jantung dan infark miokard. Selain itu, hipertensi bisa menyebabkan kerusakan fungsional dan struktural signifikan pada otak menyebabkan gangguan kognitif dan demensia. Oleh karena itu, penting strategi efektif mengelola hipertensi.
Latihan fisik seperti berjalan, joging, lompat tali, berenang, dan aerobik air dikenal sebagai olahraga efisien mengelola hipertensi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa latihan isometrik bisa mengelola tekanan darah.
Ilustrasi melakukan latihan isometrik di pusat kebugaran. Foto: Freepik
Latihan Isometrik
Semua jenis latihan menahan tubuh dalam satu posisi merupakan latihan isometrik. Latihan ini meningkatkan ketahanan fisik dan postur tubuh dengan memperkuat dan menstabilkan otot.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan British Journal of Sports Medicine, latihan isometrik melibatkan kontraksi otot tanpa gerakan apa pun pada sendi di sekitarnya sangat efektif menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic.
"Temuan ini memberikan kerangka kerja berbasis data komprehensif mendukung pengembangan rekomendasi pedoman latihan baru untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi arteri," kata Dr. Jamie O'Driscoll, salah satu penulis studi tersebut seperti dikutip dari IndiaToday.in.
Latihan fisik, khususnya latihan isometrik, memainkan peran penting dalam mencegah dan mengobati hipertensi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mengapa latihan isometrik mungkin lebih efektif daripada jenis latihan lainnya dalam menurunkan tekanan darah.(*)