Ilustrasi mengonsumsi keju. Foto: Freepik

Makan Keju Bisa Mencegah Gangguan Otak dan Menurunkan Risiko Demensia, Hasil Studi di Jepang

Para ahli kesehatan menyarankan manfaat beraktivitas fisik, pola makan sehat, dan tidak merokok adalah kunci agar otak tetap sehat.

Namun kini, para peneliti di Jepang menemukan selain kebiasaan-kebiasaan yang bisa meningkatkan kesehatan otak tersebut, mengonsumsi keju bisa menurunkan risiko demensia atau gangguan otak.

Mengenal Demensia

Ada banyak jenis demensia, dimana penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson adalah yang paling umum. Saat ini belum ada obat menyembuhkan demensia.

Meskipun obat-obatan memperlambat perkembangannya, sebagian besar pengobatan berbasis gejala.

Dikutip dari IndiaToday.in, demensia adalah istilah yang digunakan berbagai gangguan neurologis progresif memengaruhi otak. Gangguan ini berdampak pada daya ingat, pemikiran dan perilaku seseorang.

Penulis utama studi ini, Hunkyung Kim dari Gaon Research Center dan timnya, mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan peran asupan produk susu dalam fungsi kognitif.

Diterbitkan dalam jurnal Nutrition, penelitian ini menganalisis hubungan antara produk susu dan kesehatan otak. Tim peneliti menganalisis data dari kelompok partisipan di Tokyo.

Peneliti memantau gaya hidup dan kebiasaan makan lebih dari 1.500 orang berusia 65 tahun ke atas.

Para partisipan ditanyai tentang kebiasaan diet dan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Hasilnya, ditemukan sekitar delapan dari sepuluh partisipan memasukkan keju ke dalam menu makanan mereka, dengan pilihan mulai dari keju olahan hingga jenis keju seperti brie, camembert, dan keju jamur biru.

Untuk mengukur fungsi kognitif, para sukarelawan menyelesaikan ujian komprehensif terdiri dari 30 poin, mengevaluasi orientasi, perhatian, memori, bahasa, dan keterampilan visual-spasial mereka.

Mereka yang memasukkan keju ke dalam menu makanannya secara konsisten mendapatkan nilai di atas ambang batas, mengindikasikan fungsi kognitif lebih baik. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa konsumsi keju berkaitan dengan fungsi otak yang lebih baik.

Selain itu, para pemakan keju menunjukkan BMI (indeks massa tubuh) lebih rendah, tekanan darah lebih baik, kecepatan berjalan lebih baik, dan variasi lebih luas dalam diet mereka. Namun, mereka menunjukkan kadar kolesterol dan gula darah sedikit lebih tinggi.(*)

Artikel Terkait