Ilustrasi nasi. Foto: Freepik

Nasi Panas atau Dingin, Mana Lebih Sehat

Nasi merupakan makanan pokok sering disantap bersama dengan makanan lainnya.

Setiap orang memiliki pandangan dalam mengonsumsi nasi. Ada menyukai nasi dalam kondisi panas dan ada juga lebih suka mengonsumsi nasi dingin walaupun kondisi nasi sudah agak keras.

Sepiring nasi hangat terasa lezat, ditambah lauk pauk menggoda. Tapi, banyak orang meyakini bahwa nasi hangat atau panas justru bisa bikin kadar gula darah dalam tubuh meningkat.

Konon nasi dingin lebih 'ramah' untuk gula darah. Benarkan demikian?

Sebuah penelitian dipublikasikan di Pubmed NCBI mengungkapkan nasi dingin lebih aman dikonsumsi pasien diabetes. Nasi dingin diperoleh dengan menyimpan nasi di kulkas dengan suhu 4 derajat celcius selama 24 jam, lalu dihangatkan sebelum makan.

Hasilnya, nasi didinginkan memiliki zat pati resisten hampir tiga kali lipat dibandingkan nasi panas. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa nasi dingin lebih sehat bagi penderita diabetes, karena tidak membuat gula darah meningkat secara signifikan.

Selain itu, kalori dalam nasi dingin menurun 50 sampai 60 persen. Hal ini membuat nasi dingin lebih baik bagi orang yang sedang ingin menurunkan berat badan

Soal kandungan nutrisi, nasi dingin dan nasi panas tergantung jenisnya meskipun memiliki perbedaan temperatur.

Melansir Health, nasi putih sebanyak satu cup mengandung lebih dari 200 kalori, 4 gram protein, 44 gram karbohidrat, dan kurang dari satu gram serat.

Dibandingkan brown rice atau nasi beras pecah kulit, nasi putih memiliki kandungan vitamin dan mineral lebih rendah. Beras pecah kulit sebanyak satu cup memiliki 78 mg magnesium, 174 mg potasium, dan 3 gram serat.

Masih menurut Health, nasi didinginkan termasuk nasi putih mengalami peningkatan kandungan pati resisten dimilikinya.

Pati resisten merupakan jenis karbohidrat tidak bisa dicerna oleh tubuh. Pati resisten mencapai usus besar dan melalui proses fermentasi kemudian akan membantu tubuh untuk membakar lemak.

Anda mengonsumsi nasi didinginkan selama 24 jam dan dipanaskan kembali akan mengalami penurunan gula darah lebih signifikan.

Manfaat ini akan didapatkan ketika Anda mendinginkan nasi pada suhu ruang selama beberapa saat sebelum mengonsumsinya.

Selain itu, mengutip Healthline, makan nasi didinginkan menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan kesehatan pencernaan.

Dokter spesialis gizi Johanes Casay Chandrawinata menjelaskan bahwa nasi panas memiliki tingkat hidrasi lebih baik. Kandungan air di nasi panas lebih tinggi, sehingga molekul tepungnya lebih mudah terurai.

Dalam kondisi ini, nasi panas lebih mudah terserap tubuh saat dikonsumsi, hingga berubah menjadi glukosa di dalam darah.

"Jadi karena mudah diserap jadi gula darah, dipecah jadi gula darah, makanya indeks glikemik nasi panas atau hangat itu lebih tinggi," kata Johanes seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Karenanya, kata Johanes, tak salah jika nasi panas disebut bisa meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan nasi sudah dingin.

Meski demikian, bukan berarti bisa makan nasi dingin lebih banyak dari nasi panas.

"Pesan saya, ya, jangan makan nasi terlalu banyak, misal satu piring penuh. Itu, kan, berlebihan. Semua harus sesuai. Ada buah, sayur, protein juga. Jangan banyak-banyak makan nasi," sarannya.(*)

Artikel Terkait