Ilustrasi diet vegan. Foto: Freepik

Pahami Bahaya Malnutrisi Bisa Merenggut Nyawa, Jangan Asal Diet

Seorang influencer diet vegan asal Rusia, Zhanna Samsonova (39) meninggal dunia setelah menjalani diet ekstrem. Ia terkenal akan metode dietnya yang hanya mengonsumsi buah dan sayuran mentah.

Sudah 10 tahun Samsonova menjalani pola makan nabati mentah, terdiri dari buah-buahan, kecambah biji bunga matahari, smoothie buah, dan jus.

Selain itu, selama lebih dari empat tahun, Samsonova tidak mengonsumsi air dan menggantinya dengan asupan buah dan sayuran. Metode dietnya ini disebut sebagai fruitarianisme.

Influencer Diet Vegan Asal Rusia Meninggal Dunia

Beberapa minggu sebelum meninggal, kondisi tubuh Samsonova sangat lemah. Ia tidak bisa tidur dan sempat kesulitan berjalan.

Perempuan dikenal sebagai Zhanna D'Art di media sosial itu dilaporkan meninggal pada Jumat, 21 Juli 2023 setelah mencari perawatan medis selama tur di Asia Tenggara, menurut laporan media lokal.

"Beberapa bulan lalu, di Sri Lanka, ia sudah terlihat kelelahan, dengan kaki bengkak mengeluarkan getah bening," kata seorang teman yang menolak disebut namanya pada Newsflash, dikutip dari New York Post.

"Mereka mengirimnya pulang untuk mencari pengobatan. Namun, ia melarikan diri lagi. Ketika saya melihatnya di Phuket, saya merasa ngeri," imbuhnya.

"Saya tinggal satu lantai di atasnya dan setiap hari saya takut menemukan mayatnya di pagi hari. Saya meyakinkannya untuk mencari pengobatan, tapi tidak berhasil,” katanya lagi.

Dikutip dari Daily Mail, ibu Samsonova mengaitkan kematian putrinya dengan "infeksi seperti kolera." Namun, penyebab resmi kematiannya belum diumumkan.

Diet Vegan Mentah

Sebelumnya, Samsonova mengklaim menjalani "pola diet makanan vegan mentah" selama empat tahun terakhir. Ia hanya mengonsumsi "buah-buahan, kecambah biji bunga matahari, smoothie buah, dan jus.

Sementara itu, seorang teman mengklaim bahwa selama tujuh tahun terakhir, Samsonova hanya makan nangka dan durian.

"Saya melihat tubuh dan pikiran saya berubah setiap hari," kata Samsonova saat menjelaskan pola makannya yang ketat.

"Saya menyukai diri saya yang baru, dan tidak pernah beralih ke kebiasaan yang dulu,” klaim Samsonova.

Foodfluencer itu mengatakan, keputusannya memakan makanan mentah dilaporkan terinspirasi setelah melihat "teman" terlihat jauh lebih tua dari usia mereka, dikaitkan dengan diet "junk food”.

Samsonova menggunakan media sosial menyebarkan doktrin diet mentahnya. Samsonova menjelaskan, "Saya makan makanan sederhana, meski saya memiliki banyak pengalaman sebagai koki makanan mentah. Saya suka membuat resep sendiri dan menginspirasi orang untuk makan lebih sehat".

Zhanna Samsonova. Foto: Istimewa

Namun, teman-temannya percaya bahwa pilihan makanan sehatnya adalah penyebab kematiannya.

Keluarga Samsonova sedang menunggu laporan medis dan sertifikat kematian menentukan penyebab resmi kematiannya.

Kontroversi

Beberapa pihak mendukung metode diet ala Samsonova bisa membantu pencernaan dan hidrasi tubuh, meningkatkan kognisi, serta memberikan lebih banyak energi dengan detoksifikasi alami.

Namun disamping itu, sejumlah praktisi medis menyoroti dampak bahaya dari metode diet ekstrem dijalani Samsonova. Diantaranya, berupa kondisi malnutrisi atau tubuh kekurangan nutrisi.

Mengacu pada British Heart Foundation, rata-rata orang dewasa membutuhkan 0,75 gram protein per kilo berat badan.

Selain itu, mengacu pada National Eating Disorders Association, kurangnya kalori dan lemak bisa menyebabkan kulit kering, dan rambut menjadi rapuh dan rontok.

Pemenuhan nutrisi tidak memadai bisa menurunkan jumlah jenis sel darah tertentu, meningkatkan risiko hingga peradangan pankreas berpotensi berbahaya. Gejala meliputi nyeri, mual, dan muntah.

Menurut Healthline, diet makanan mentah punya banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan jantung, dan menurunkan risiko diabetes. Namun, ada kerugian dari rejimen ini, terutama jika tidak direncanakan dengan baik.(*)

Artikel Terkait