Ilustrasi ibu hamil mengalami pregnancy nose. Foto: istock

Penyebab Hidung Ibu Hamil Membesar, Ini Penjelasan Ahli

Banyak perubahan fisik dialami ibu hamil. Salah satu paling umum adalah perut semakin membuncit setiap harinya seiring dengan perkembangan bayi di dalam kandungan.

Payudara mengalami perubahan ukuran karena kelenjar susu mulai bersiap memproduksi ASI. Ini masih dianggap normal sampai ibu menyadari bahwa hidungnya ikut membesar saat hamil.

Perubahan ini mungkin membuat beberapa ibu kaget dan bertanya-tanya. Sebab, hidung tidak berhubungan langsung dengan kondisi kehamilannya.

Dikutip dari Parents, dokter anak sekaligus konsultan laktasi, Jessica Madden, MD, IBCLC., menjelaskan hidung berubah jadi lebih besar saat hamil merupakan kondisi normal.

Biasanya terjadi menjelang akhir kehamilan disertai lendir berlebih tanpa alasan jelas. Fluktuasi hormon selama kehamilan ternyata menjadi penyebab perubahan yang satu ini.

“Perubahan hidung ini disebabkan oleh peningkatan volume darah yang terjadi akibat meningkatnya hormon kehamilan. Peningkatan volume darah sebenarnya berfungsi untuk mendukung janin, tapi semua bagian tubuh pada akhirnya ikut menerima peningkatan aliran darah selama kehamilan termasuk hidung,” jelas Madden.

Meski normal, hidung membengkak bisa jadi gejala komplikasi

"Preeklamsia, kondisi kehamilan yang menyebabkan edema (pembengkakan) juga dapat menyebabkan beberapa hidung tampak lebih besar," kata Madden.

Bila merasa khawatir, bisa konsultasi dengan dokter. Selain itu, bisa melakukan pemeriksaan seperti tekanan darah, untuk mengetahui adanya preeklamsia.

Preeklamsia adalah gangguan tekanan darah pada ibu hamil dan bisa menyebabkan komplikasi termasuk kerusakan pada organ vital, khususnya ginjal dan hati. Umumnya, gangguan preeklamsia muncul setelah minggu ke-20 kehamilan.

Salah satu gejala preeklamsia yaitu tensi tinggi, baik di tengah atau di akhir kehamilan.

Preeklamsia bisa meningkatkan risiko bagi ibu hamil dan janin, antara lain: persalinan prematur, kematian janin, bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), plasenta terlepas, dan kejang.(*)

Artikel Terkait