Ilustrasi makanan yang bisa menimbulkan alergi atau intoleransi. Foto: istock

Perbedaan Alergi Makanan dengan Intoleransi Makanan, Mana yang Lebih Berbahaya

Alergi makanan dan intoleransi makanan umumnya membingungkan, karena gejala intoleransi makanan terkadang mirip dengan alergi makanan.

Terlepas dari mekanisme tubuh dalam reaksi tersebut, alergi dan intoleransi makanan dapat memengaruhi pola makan, kesehatan, dan kualitas hidup seseorang.

Perbedaan Alergi dan Intolerasi Makanan

Dikutip dari Verywell Health, reaksi alergi terhadap makanan terjadi ketika tubuh mengenali makanan tertentu (alergen) sebagai ancaman dan kemudian memproduksi antibodi penangkal ancaman yang disebut Immunoglobulin E (IgE).

Alergi makanan memengaruhi sekitar 2 persen hingga 10 persen populasi, dengan sebagian besar alergi makanan berkembang pada anak usia dini. Intoleransi makanan adalah reaksi terhadap makanan yang terjadi pada sistem pencernaan. Intoleransi makanan jauh lebih umum daripada alergi makanan dan memengaruhi hingga 20 persen populasi dunia.

Perbedaan terbesar antara alergi makanan dan intoleransi makanan adalah sistem tubuh yang bertanggung jawab atas responsnya.

Sistem kekebalan bertanggung jawab atas proses yang menyebabkan alergi makanan, sedangkan sistem pencernaan bertanggung jawab atas respons intoleransi makanan.

Ketika mengalami reaksi seperti sakit perut atau diare, pasti menduga hal itu terjadi karena alergi makanan. Padahal, hal itu bisa saja terjadi karena intoleransi makanan.

Ahli alergi dan imunologi Mark Aronica mengatakan, alergi memiliki gejala jauh lebih parah dan bisa saja mengancam jiwa. Untuk mengatasinya, Anda perlu memahami perbedaan antara alergi dan intoleransi makanan.

"Meskipun gejala alergi dan intoleransi mungkin tampak serupa, perbedaan yang jelas adalah bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Anda," kata Aronica.

Alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh melemah dan dapat memengaruhi banyak organ. Namun, intoleransi makanan terjadi karena adanya masalah pencernaan.

Tanda-tanda Intoleransi Makanan

Ada beberapa orang merasa tidak cocok dengan makanan tertentu karena bisa memicu gas atau sakit perut. Hal itu biasanya terjadi karena intoleransi makanan.

Beberapa penyebab intoleransi makanan, di antaranya:

·           Pengobatan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit kepala, dan pusing.

·           Bahan tertentu, seperti laktosa dalam beberapa makanan dapat menimbulkan gejala seperti kram, diare, atau muntah dalam beberapa jam.

·           Intoleransi laktosa sangat umum dan merupakan hasil dari kekurangan enzim, dan tidak dianggap sebagai alergi.

Tanda-tanda Alergi Makanan

Gejala alergi jauh lebih intens, bisa terjadi dalam 30 menit atau hingga dua jam.

Gejala alergi ditandai dengan kondisi seperti ruam atau gatal-gatal, pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

 

Artikel Terkait