Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Tak hanya orang dewasa, anak bisa mengalami stres. Penyebabnya bermacam-macam. Ketika stres tidak ditangani dan bertambah parah serta berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini akan berubah menjadi depresi.
Melansir Healthline, stres merupakan kondisi dialami tubuh sebagai respons terhadap tuntutan fisik atau emosi.
Anak mengalami stres, bisa anak kecil atau anak sudah lebih besar seperti remaja biasanya mengalami perubahan perilaku. Misalnya, perubahan kebiasaan makan dan waktu tidur, nampak sedih, mudah marah, sakit kepala, atau sakit perut.
Anak kecil lebih menempel pada orangtuanya ketika stres, mengalami mimpi buruk, dan lebih sering menangis.
Namun jika sudah berlebihan, anak mengalami stres efeknya akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Stres terlalu intens dan serius atau berlangsung lama bisa membebani anak sehingga sulit diatasi. Stres bisa berbahaya jika tidak segera diatasi.
Penyebab stres pada anak dan orang dewasa bisa saja berbeda. Menilik dari laman Kids Health, anak-anak akan merasa stres ketika ada sesuatu yang perlu mereka persiapkan, adaptasi, atau waspadai. Mereka juga akan merasa stres ketika ada sesuatu penting bagi mereka dipertaruhkan.
Oleh karena itu, sebagai orangtua perlu tahu berbagai tanda anak mengalami stres agar bisa segera menemukan cara mengatasinya.
Berikut beberapa ciri umum anak alami stres akibat masalah psikologis, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Perubahan Perilaku
Perubahan drastis perilaku anak alami stres akibat psikologis bermasalah, misalnya anak menjadi lebih tertutup, agresif, atau menarik diri, bisa menjadi tanda stres.
2. Perubahan Pola Tidur atau Makan
Kesulitan tidur atau pola makan berubah adalah salah satu ciri anak alami stres akibat psikologis bermasalah.
Contohnya, hilang nafsu makan atau makan berlebihan, bisa menjadi indikator masalah psikologis.
3. Perasaan Cemas atau Takut Berlebihan
Anak stres secara psikologis menunjukkan perasaan cemas atau takut berlebihan, terkadang tanpa alasan jelas.
Ilustrasi anak mengalami kesulitan belajar akibat stres. Foto: Freepik
4. Penurunan Kinerja Akademis
Kesulitan berkonsentrasi, penurunan nilai, atau penurunan kinerja akademis bisa menjadi tanda stres dan masalah psikologis.
5. Isolasi atau Sulit Berinteraksi Sosial
Anak stres akibat psikologis bermasalah mungkin menghindari interaksi sosial, menarik diri dari teman-teman atau keluarga, atau mengalami kesulitan dalam membangun atau mempertahankan hubungan.
6. Peningkatan Irritabilitas (Respons)
Anak mengalami stres psikologis mungkin menjadi mudah tersinggung, mudah marah, atau lebih iritatif daripada biasanya.
7. Ekspresi Emosi Berubah
Anak alami stres akibat psikologis bermasalah bisa menunjukkan perubahan dalam cara mereka mengekspresikan emosi.
Seperti ekspresi wajah, nada suara, atau bahasa tubuh menunjukkan kecemasan atau kesusahan.
8. Penurunan Minat pada Kegiatan Biasa Dinikmati
Anak mengalami stres psikologis kehilangan minat pada kegiatan atau hobi yang sebelumnya mereka nikmati.
9. Penggunaan Koping Tidak Sehat
Beberapa anak alami stres akibat psikologis bermasalah mungkin mengadopsi strategi koping tidak sehat.
Cirinya terlihat dari penggunaan obat-obatan, alkohol, atau perilaku merugikan diri sendiri.
10. Ketidakmampuan Mengatasi Konflik atau Tantangan
Anak alami stres akibat masalah psikologis mungkin kesulitan mengatasi konflik atau tantangan kehidupan sehari-hari, bahkan yang sebelumnya dianggap mudah.
11. Masalah Kesehatan Fisik
Stres psikologis berdampak pada kesehatan fisik anak, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau gangguan tidur.
12. Pemikiran Negatif atau Obsesif
Cenderung memiliki pemikiran negatif berlebihan atau terjebak dalam pola pikir obsesif.
Jika orangtua menduga bahwa seorang anak mungkin mengalami stres akibat masalah psikologis, penting mencari bantuan profesional kesehatan mental.(*)