Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Kurang tidur merupakan masalah kesehatan signifikan berdampak buruk pada kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan kurang tidur berkaitan dengan berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, obesitas, penyakit jantung, dan stroke.
Dikutip dari IndiaToday.in, sebuah penelitian dilakukan tahun 2021 mengungkapkan bahwa insomnia menyebabkan kebiasaan tidak sehat, membahayakan jantung, seperti meningkat tingkat stres, berkurang motivasi, tidak beraktivitas fisik, dan pilihan makanan yang buruk.
Selain itu, orang dewasa tidur kurang dari tujuh jam setiap malam lebih mungkin melaporkan masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan depresi, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kurang tidur secara teratur meningkatkan tekanan darah, selanjutnya menyebabkan gagal jantung dan penyakit ginjal.
American Heart Association merekomendasikan 7-9 jam tidur per malam untuk sebagian besar orang dewasa.
Dr. Mohit Tandon, Konsultan Kardiologis Non-Invasif, Rumah Sakit Fortis Escorts, Okhla, New Delhi, mengatakan bahwa selama tidur tubuh memperbaiki diri, mengatur berbagai fungsi, termasuk tekanan darah, detak jantung, dan kadar gula darah, maka tidak mendapatkan tidur cukup bisa menimbulkan risiko penyakit jantung serius.
"Ketika tidak cukup tidur, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah," kata Tandon.
Selama tahap tidur non rapid eye movement (NREM), detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan pernapasan menjadi stabil. Hal ini memungkinkan jantung dan pembuluh darah beristirahat dan pulih dari stres pada hari itu.
Namun, bila tidak cukup tidur atau tidur tidak berkualitas, jantung dan pembuluh darah tidak mendapatkan kesempatan beristirahat dan memulihkan diri.
Hal ini menyebabkan peradangan kronis, stres oksidatif, dan ketidakseimbangan hormon bisa merusak sistem kardiovaskular.
Selain penambahan berat badan, kurang tidur bisa memengaruhi cara tubuh memproses glukosa dan insulin, serta hormon mengatur kadar gula darah.
"Hal ini bisa menyebabkan resistensi insulin, berarti sel-sel tidak merespons insulin dengan baik dan tidak bisa menggunakan glukosa secara efektif. Resistensi insulin bisa menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," kata Tandon.
Ilustrasi tidur berkualitas. Foto: Freepik
Cara Mendapatkan Kualitas Tidur yang Baik
Patuhi jadwal tidur teratur. Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan dan hari libur.
Hal ini membantu jam tubuh menyesuaikan diri dengan ritme konsisten dan membuatnya lebih mudah tertidur dan tetap tertidur.
Hindari kafein, alkohol, nikotin, dan makanan berat menjelang waktu tidur. Zat-zat ini dapat mengganggu kualitas tidur dengan menstimulasi sistem saraf, mengganggu siklus tidur, atau menyebabkan gangguan pencernaan.
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan santai. Pastikan kamar tidur gelap, tenang, sejuk, dan nyaman.
Hindari layar dan perangkat elektronik sebelum tidur. Cahaya biru dipancarkan oleh perangkat seperti TV, komputer, ponsel pintar, dan tablet dapat menekan produksi melatonin, hormon mengatur siklus tidur dan bangun.
Berolahragalah secara teratur tetapi tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.(*)