Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Penderita diabetes perlu membatasi konsumsi gula guna mengontrol kadar gula darah supaya tak melonjak cepat sekaligus mencegah risiko komplikasi parah.
Meski begitu, bukan berarti penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi gula atau hidangan manis sama sekali. Penderita diabetes tetap bisa mendapat asupan manis.
Dikutip dari kompas.com, diabetes adalah penyakit metabolis menyebabkan gula darah tinggi. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin dibuatnya secara efektif.
Diketahui, insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas membantu tubuh menggunakan glukosa (gula) sebagai energi.
Dilansir dari Healthline, ada beberapa empat jenis diabetes yakni:
Diabetes Tipe 1
Adalah penyakit autoimun, menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga memicu kerusakan pada sel-sel di pankreas, tempat pembuatan insulin. Sedangkan penyebab diabetes tipe 1 sendiri belum diketahui dengan jelas.
Diabetes Tipe 2
Terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan gula menumpuk di dalam darah. Tipe diabetes ini paling umum dialami oleh kebanyakan orang. Ada sekitar 90-95 persen orang yang hidup dengan diabetes memiliki tipe 2.
Diabetes Tipe 1.5
Dikenal sebagai diabetes autoimun laten yang terjadi pada orang dewasa atau latent autoimmune diabetes of adults (LADA).
Diabetes ini bisa terjadi selama masa dewasa dan berkembang secara bertahap seperti diabetes tipe 2. LADA merupakan penyakit autoimun tidak bisa diobati dengan pola makan atau gaya hidup.
Diabetes Gestasional
Adalah gula darah tinggi biasanya dialami selama masa kehamilan. Hal ini biasanya disebabkan oleh hormon penghambat insulin diproduksi oleh plasenta.
Dijelaskan ahli gizi Sri Rejeki Wahyuningrum, SKM, RD, pengidap diabetes masih diperbolehkan mengonsumsi gula pasir sebagai pemanis dengan takaran sesuai.
"Jadi sebetulnya komposisi glukosa atau sukrosa, contohnya gula pasir, dalam kebutuhan kalori kita sehari-hari masih boleh diberikan sebanyak 5 persen dari total kebutuhan kalori sehari," ujar Sri Rejeki dalam acara webinar, dikutip dari Antara.
Dia mencontohkan, jika kebutuhan kalori harian pengidap diabetes adalah 1.700 kalori, maka lima persen dari asupan karbohidrat dapat dipakai untuk gula pasir.
Sesendok gula pasir setara dengan seporsi buah. Itu artinya, bila pengidap diabetes ingin minum teh dengan satu sendok gula pasir, hal itu setara dengan mengonsumsi satu porsi buah.
Namun, penting diingat bahwa saat mengonsumsi minuman manis dengan gula pasir, hanya mendapat rasa manisnya saja, tanpa serat atau vitamin seperti dalam buah.
"Jadi dalam buah ada lebih banyak keunggulan zat gizinya," kata ahli gizi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta ini.
Konsumsi serat juga baik untuk pengidap diabetes karena membantu perut lebih kenyang, menurunkan kadar gula darah, serta melancarkan buang air besar.
Ia menuturkan, gula bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari gula pasir, gula merah, sirup, madu, hingga makanan atau minuman yang manis.
Pengidap diabetes bisa mengasup gula sebagai bumbu. Selain membatasi asupan gula, perhatikan pula konsumsi makanan dengan gizi seimbang, aktivitas fisik yang cukup, menghindari rokok, istirahat cukup, mengelola stres, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.(*)