MBG di Lubuk Linggau Jadi Penggerak Ekonomi Lokal dan Penguatan Pangan Daerah
Pemerintah menyadari betul pentingnya masa pertumbuhan sejak dini, MBG bukan sekedar pemenuhan makan
Setiap bulan, termasuk Oktober 2024, ada amalan sunah dianjurkan dilakukan umat Islam. Adalah puasa Ayyamul Bidh dikerjakan setiap bulan tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender hijriah.
Untuk diketahui, Ayyamul Bidh berarti hari-hari cerah, yaitu hari malamnya disinari bulan purnama. Rasulullah SAW mengamalkan puasa Ayyamul Bidh ini semasa hidupnya, karena itu sungguh sayang jika amalan sunah ini dilewatkan.
Apalagi puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan. Karena itu sebaiknya sebagai pengikut Rasulullah SAW bisa mengikuti.
Anjuran puasa Ayyamul Bidh tercantum dalam hadis Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah RA,
"Kekasihku (Rasulullah SAW) telah mewasiatkan kepadaku tiga nasehat yang tidak akan pernah aku tinggalkan sampai mati, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), salat dhuha, dan salat witir sebelum aku tidur." (HR Bukhari)
Melansir NU Online, berdasarkan hadis diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunnah muakkad, sebuah amalan sangat dianjurkan.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (Ayyamul Bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Untuk menjalani puasa ini, perlu mengetahui kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Oktober 2024 atau Rabiul Akhir 1446 H.
Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir 1446 H berlangsung selama tiga hari.
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir 1446 H, berikut niat bisa dibaca.
Arab latin: Nawaitu shauma ayyamil bidl lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."
Niat puasa Ayyamul Bidh disunnahkan untuk dilafalkan dengan lisan, tidak sekadar dibaca dalam hati.
Niat ini bisa dilaksanakan sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu zawal, posisi matahari condong ke barat. Hal itu dengan catatan belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.(*)