Ilustrasi mengonsumsi makanan Barat. Foto: Freepik

Umat Islam Penggemar Makanan Barat, Cermati Aspek Kehalalan Berikut

Bagi umat Islam penggemar makanan Barat menjadi tantangan untuk mengetahui kandungan makanan yang akan dikonsumsinya. Karena bagi umat muslim mengonsumsi makanan halal adalah kewajiban.

Dikutip dari ihatec.com, ada 3 tips bagi umat Islam mengetahui makanan Barat halal atau tidak bila ke luar negeri:

Cermati Produk

Sama seperti di Indonesia, di luar negeri ada makanan sengaja dirancang agar aman dikonsumsi umat Islam dengan diberikan label halal pada kemasannya untuk memudahkan umat Islam mencari makanan halal.

Lembaga Sertifikasi Halal dari Luar negeri contohnya MUIS (Majelis Ugama Islam Singapore), JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia), THIDA (Taiwan Halal Integrity Development Association) dan masih banyak lagi.

Teliti Saat di Negara Minoritas Muslim

Memesan makanan perlu tahu, apakah makanan tersebut halal atau tidak. Caranya meminta izin mereka sebelum membeli apa pun dari menu, menanyakan halal atau tidak.

Membuat Makanan Sendiri

Alternatif lainnya jika tidak ada toko khusus produk halal, maka bisa datang sendiri ke supermarket atau pasar tradisional mencari bahan makanan yang sudah dipastikan halal, seperti ikan, seafood, buah dan sayur. Dengan membuat makanan sendiri dan bahan-bahan diketahui halal menjadi tenang saat mengonsumsinya.

Dikutip dari unggahan influencer makanan halal @dianwidayanti dan @galuhachandri, berikut 4 aspek kehalalan dari makanan Barat yang perlu diperhatikan:

1. Khamr

Khamr atau minuman keras tak hanya disajikan sebagai minuman, tapi juga bahan campuran masakan. Dalam makanan Barat, jenis yang umum digunakan adalah wine, whiskey, bourbon, rhum, dan bir.

Pada wine dan whiskey, misalnya, jamak diolah sebagai saus steak. Sementara bir, kerap dipakai sebagai campuran adonan fish and chips agar lebih renyah nantinya.

2. Daging babi dan turunannya

Biasanya masakan Amerika dan Eropa, penggunaan daging babi dan turunannya bersifat umum. Biasanya dijadikan menu utama ataupun topping masakan lain.

Umat Islam perlu waspadai penggunaan pork, bacon, salami, ham, banger, pancetta, prosciutto, kielbasa, dan lainnya.

Salah satu sering ditemui adalah pada burger. Jika tertera adanya pemakaian bacon, pastikan bukan babi. Lalu pada sandwich daging, harus memperhatikan jenis daging yang dipakai.

3. Escargot

Escargot adalah hidangan populer di Prancis. Orang-orang banyak menyamakannya dengan tutut atau keong sawah, tapi escargot sesungguhnya adalah bekicot.

Dalam agama Islam, umat Islam dilarang makan bekicot karena merujuk pada Fatwa MUI Nomor 25 Tahun 2012.

Isinya mengatakan bahwa escargot merupakan hewan hasyarat alias hewan kecil melata di Bumi. Selain bekicot, jenisnya termasuk tokek, kadal, cicak dan tawon.

4. Darah

Hukum menyantap darah jelas haram bagi umat Islam. Karena itu perlu memperhatikan penggunaan bahan berupa darah dalam makanan Barat. Biasanya dijadikan menu utama atau topping masakan.

Nama-namanya antara lain Blood Sausage, Sanguinaccio, Black Pudding, Coq au Vin, Blodplattar, dan Czrnina.(*)

Artikel Terkait