Sosialiasi Makan Bergizi Gratis. Foto: Istimewa

Badan Gizi Nasional Gelar Pelatihan di Medan untuk Dorong Penguatan Program Makan Bergizi Gratis

Medan, Sumatera Utara (21/11) Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional baru saja menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kelompok Masyarakat di Hotel Grand Antares Medan sebagai bagian dari upaya penguatan pelaku UMKM dalam mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, 17–19 November 2025, dengan dihadiri oleh 200 pelaku UMKM dari berbagai sektor.

Kegiatan ini menjadi rangkaian sosialisasi PPM BGN di daerah guna memperluas pemahaman masyarakat, khususnya pengusaha kecil dan menengah, mengenai pentingnya peningkatan kapasitas usaha untuk mendukung rantai pasok pangan sehat dan bergizi bagi pelaksanaan MBG.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kelompok Masyarakat ini dihadiri oleh Tenaga Ahli BGN, Ody WarsyahLPK Bimekas Reka UtamaNanang SuryantoAchmad FauziSarif Muslim, serta seluruh peserta undangan yang hadir dalam pelatihan pengelolaan UMKM di Medan

Pelatihan ini diharapkan meningkatkan value usaha para pelaku UMKM serta memperkuat ekosistem penyediaan makanan bergizi bagi program MBG. Beberapa peserta yang hadir antara lain pelaku usaha pangan seperti UMKM Dapur Dinara, produsen keripik tempe sehat, dan UMKM kuliner Jidah.

UMKM adalah Mitra Penting Dalam Keberhasilan MBGDirektorat PPM BGN menegaskan bahwa pelaku UMKM merupakan komponen penting dalam rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis. Peningkatan kapasitas UMKM diharapkan mampu mendorong program MBG agar menjadi lebih maksimal,” tutur Tenaga Ahli BGN Ody Warsyah.

LPK Bimekas Reka Utama, Nanang Suryanto memaparkan mengenai kemitraan yang merupakan strategi penting untuk mengembangkan usaha. Pelaksanaan kemitraan mengikuti kesepakatan yang didukung dengan perjanjian resmi untuk mengatur ruang lingkup, hak-kewajiban, dan jangka waktu.

Proses kemitraan yang terencana dan dievaluasi dengan baik mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan yang nantinya akan mendorong kelancaran program MBG di semua daerah,” ucap Nanang Suryanto.

Dalam kesempatannya yang sama, rekan Nanang, Achmad Fauzi memberikan penjelaskan mengenai pengelolaan keuangan usaha menjadi sangat penting karena tanpa pencatatan, perkembangan usaha tidak dapat diketahui. Langkah pertama adalah menyiapkan sistem administrasi keuangan yang tercatat, baik secara manual maupun menggunakan aplikasi, yang memungkinkan pengawasan real-time terhadap kondisi keuangan dan stok. Selanjutnya, dilakukan identifikasi rencana pengelolaan keuangan secara keseluruhan, termasuk rencana belanja, proyeksi pendapatan, dan penentuan kas kecil (petty cash).

Hasil penjualan dan pendapatan lainnya dikelola melalui administrasi arus kas, pemeriksaan rutin pembukuan, serta prosedur yang memastikan pertanggungjawaban. Setiap pengeluaran diatur melalui rencana bulanan, manajemen kas kecil, prosedur pembayaran ke pemasok, dan sistem penggajian yang sehat agar UMKM dapat terus eksis,” jelas Achmad Fauzi.

 

Gizi berkualitas adalah investasi besar bagi bangsa Indonesia untuk masa mendatangMelalui keterlibatan UMKM, program ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan stunting dan gizi buruk. Tak hanya itu, MBG juga dirancang untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Kedepannya, kegiatan sosialisasi dan pelatihan seperti ini akan terus digelar di berbagai daerah sebagai bagian dari komitmen BGN dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha untuk mendukung implementasi MBG secara nasional.

Artikel Terkait