Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako. Foto: AFP

Kisah Cinta Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, Sempat Ditolak saat Melamar

Pertengahan Juni 2023, Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Kaisar Jepang Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako mengunjungi Indonesia.

Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kaisar Naruhito penasaran dan ingin melihat langsung tempat yang sering diceritakan sang ayah ketika dirinya masih kecil.

Kedatangan Kaisar Naruhito dan bersama Permaisuri Masako menjadi kunjungan ke Indonesia pertama kali sejak dinobatkan sebagai kaisar Jepang ke-126 pada 2019.

Tentunya, ini menjadi kunjungan bersejarah karena tidak tiap tahun terjadi, meski hubungan Jepang dan Indonesia cukup baik.

Sosok Pencuri Hati Kaisar Naruhito

Sejak menikah tahun 1993, Naruhito dan Masako Owada hampir tak pernah terpisahkan. Keduanya semakin sering terlihat bersama sejak ayah Naruhito, Kaisar Akihito turun takhta pada 2019 lalu.

Sudah tiga dekade menjalin rumah tangga, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako memiliki perjalanan cinta penuh cerita.

Dikutip dari BBC, kisah cinta Naruhito dan Masako bermula tahun 1986. Kala itu, Naruhito berstatus sebagai Pangeran.

Masako bukan dari keluarga bangsawan. Ia merupakan putri sulung dari diplomat Hisashi Owada dan Yumiko Egashira. Masako memiliki adik kembar, Setsuko dan Reiko.

Berbeda dengan Kaisar Naruhito, Masako menghabiskan separuh hidupnya di luar negeri.

Perempuan kelahiran 9 Desember 1963 ini harus berpindah-pindah tempat. Ia sempat pindah ke New York hingga dirinya masuk Sekolah Dasar (SD).

Sekembalinya ke Jepang, ia sempat masuk sebuah SD di distrik Shinjuku sebelum masuk SD Futaba Gakuen yang terkenal di daerah Yamanote.

Sering berpindah-pindah tempat, Masako menguasai enam bahasa yakni Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Spanyol dan bahasa negara sendiri, Jepang.

Ayahnya berlatarbelakang diplomat senior dan mantan Presiden Mahkamah Internasional, Masako pernah masuk beberapa lembaga pendidikan ternama.

Diantaranya Harvard College, Goethe Institute, Universite Grenoble Alpes, bahkan bekerja dengan Jeffrey Sachs untuk mendapat gelar B.A Magna Cum Laude di bidang ekonomi, tahun 1985.

Ia pernah mempelajari hukum di Universitas Tokyo pada tahun 1986, untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian masuk Kementerian Luar Negeri Jepang.

Masako berhasil lolos setelah bersaing dengan 800 pelamar, dimana hanya 28 orang yang diterima. Dia adalah satu dari tiga perempuan yang dipilih.

Masako dikenal sebagai perempuan cerdas dan memiliki karier cemerlang. Hal itu membuat Naruhito tidak mudah mendapatkan hatinya. Ia sempat ditolak Masako ketika melamar.

Kaisar Naruhito bersama Permaisuri Masako. Foto: MSN

Kaisar Naruhito Mendapat Penolakan

Masako pertama kali bertemu dengan jodohnya, kini bertahta sebagai Kaisar Naruhito pada November 1986 di acara minum teh untuk Infanta Elena, saat Masako masih menjadi mahasiswi Universitas Tokyo.

Infanta Elena adalah anak tertua Raja Juan Carlos dan Ratu Sofia dari Spanyol yang kala itu ada di Jepang. Naruhito tertarik dengan Masako dan mengatur pertemuan mereka beberapa kali pada pekan-pekan selanjutnya.

Kedekatan keduanya menjadi sorotan media. Semenjak saat itu, kehidupan Masako dikulik media.

Akan tetapi ketika Naruhito melamar Masako pada Oktober 1992, ia ditolak oleh Masako karena belum ingin meninggalkan kariernya, sebagaimana diberitakan South China Morning Post.

Namanya hilang dan publik menganggap hubungan itu telah berakhir. Naruhito berjuang mengejar Masako, meski pernah mendapat penolakan. Perjuangan cinta tak membuat Naruhito putus asa, ia mencoba meluluhkan hati Masako .

Melihat kegigihan Naruhito, Masako akhirnya menerima lamaran pada Desember 1992, dan mereka menikah pada tahun 1993. Pihak istana secara resmi mengumumkan pertunangan mereka pada tanggal 19 Januari 1993 di Istana Kekaisaran.

Pada tanggal 9 Juni 1993, Naruhito dan Owada Masako menikah di Gedung Kekaisaran Shinto di Tokyo dihadiri sekitar 800 tamu undangan, termasuk kepala negara dan keluarga istana Eropa, dan penonton media diperkirakan mencapai 500 juta orang di seluruh dunia.

Sempat Tertekan Usai Menikah

Setelah menikah, tak disangka bahwa Masako mengalami kesulitan. Ia merasa tidak cocok dengan kehidupan kekaisaran penuh peraturan.

Masako menderita penyakit berhubungan dengan stres sekitar 19 tahun yang lalu. Badan Rumah Tangga Kekaisaran menyebutnya sebagai 'gangguan penyesuaian' menyebabkan Masako menarik diri dari semua tugas resmi selama lebih dari satu dekade.

"Situasi dimana saya tidak dapat mengunjungi negara lain selama enam tahun membutuhkan upaya besar untuk menyesuaikan diri," ucap Masako pada konferensi pers tahun 2002.

Masako mengalami keguguran tahun 1999. Dia kemudian melahirkan seorang anak perempuan yaitu Putri Aiko pada tahun 2001.

Masako dan Naruhito Kembali Muncul Ke Publik

Sempat stres karena ditekan memiliki pewaris takhta laki-laki, Masako akhirnya kembali muncul usai menjalani perawatan. Ia dan Naruhito membantu korban gempa dan tsunami pada 2011 lalu.

Dua tahun kemudian, ia dan suaminya kembali melakukan kunjungan luar negeri bersama usai 11 tahun lamanya.

Pada hari ulang tahunnya di bulan Desember 2018, Masako menyatakan kesediaannya menerima peran barunya sebagai permaisuri meskipun dia mengaku merasa 'tidak aman'.

Putri mereka yaitu Aiko sekarang berusia 21 tahun. Pasangan ini memiliki hewan peliharaan seekor anjing bernama Yuri, serta dua kucing bernama Mii dan Seven.(*)

Artikel Terkait