Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Harus Terjaga untuk Percepatan Perbaikan Gizi Nasional
Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat menjadikan program ini dapat berjala
Ellie Goldstein, perempuan dengan down syndrome berusia 21 tahun, adalah seseorang sangat ambisius.
"Saya ingin terkenal," harap model muda asal East London ini.
Model Pertama Vogue dengan Down Syndrome
Impiannya terwujud. Ellie Goldstein menjadi model pertama dengan down syndrome tampil untuk cover majalah British Vogue edisi Mei 2023.
Dalam wawancaranya bersama British Vogue, Ellie mengungkapkan bahwa hal itu sudah menjadi cita-cita besarnya sejak lama.
Ellie Goldstein menjadi model sampul majalah Vogue. Foto: Instagram
“Saya ingin terus melanjutkan karier modeling saya dan terus menunjukkan kepada dunia siapa saya. Target utama saya sejak lama adalah tampil di sampul majalah Vogue. Saya selalu memiliki impian tersebut!” ucap Ellie, dikutip dari British Vogue.
Tampil di cover British Vogue merupakan satu dari berbagai prestasi berhasil diraih Ellie.
Sebelumnya, Ellie pernah muncul di kampanye milik Gucci pada 2020, yaitu “Unconventional Beauty” dalam kolaborasi bersama Vogue Italia.
Berkat kampanye tersebut, Ellie mengukir namanya di industri fashion dunia.
“Bagi saya, foto-foto tersebut menunjukkan bahwa saya tidak akan pernah menyerah dan menunjukkan alasan mengapa mengikuti mimpi-mimpimu adalah keputusan yang baik,” ucap Ellie.
Dikutip dari Harper’s Bazaar, selain bekerja sebagai model, Ellie menimba ilmu di New City College di Redbridge, Essex, dengan fokus pendidikan di seni drama.
Tak hanya itu, ia juga mengambil kelas-kelas tari hip-hop dan kontemporer.
Kesibukannya ini menunjukkan bahwa Ellie Goldstein menolak dikecilkan ke dalam stereotip down syndrome dan disabilitas tidak menjadi penghalang kesuksesan.
Kehidupan Ellie Goldstein
Ellie Goldstein lahir pada 18 Desember 2001. Ia didiagnosis mengidap down syndrome sejak lahir dan para dokter mengatakan bahwa Ellie tidak akan bisa bicara, berjalan, atau hidup mandiri akibat kondisinya tersebut.
Namun, Ellie berhasil mematahkan seluruh prediksi dokter itu.
Saat Ellie kecil, ia mulai menikmati seni drama dan menari. Di usia lima tahun, dirinya muncul dalam pertunjukan di Royal Albert Hall dan The Royal Opera House.
Kondisi down syndrome Ellie masih membuat orang lain memandangnya sebelah mata. Ellie mengatakan, para guru memperlakukan Ellie seakan-akan dia bodoh. Banyak orang berasumsi bahwa Ellie tidak bisa berbicara.
Memasuki usia remaja, Ellie Goldstein memilih fashion sebagai jalur untuk mengekspresikan dirinya. Ia pun menjadikan shopping sebagai hobinya. Kecintaannya terhadap fashion pun didukung oleh sang ibu dan kakak, Amy.
Akhirnya, di usia 15 tahun, Ellie Goldstein bergabung dengan agensi model Zebedee Management. Ini adalah agensi model merangkul model-model dengan disabilitas dan kelompok minoritas seperti transgender dan orang-orang nonbiner.
Ellie berharap, industri fashion dan dunia secara umum bisa lebih inklusif. Dalam wawancaranya dengan British Vogue, Ellie memandang keberagaman dan inklusivitas terhadap penyandang disabilitas sebagai hal yang sangat penting.
Ia mengaku, sejak lama, ia sangat senang membaca majalah-majalah fashion. Namun, salah satu hal yang membuatnya sedih adalah dirinya tidak pernah melihat penyandang down syndrome di dalamnya.(*)