Sosialisasi MBG Penting untuk Ubah Pola Hidup Sehat di Masyarakat
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subiant
Setiap orang menginginkan hidup dalam lingkungan keluarga yang sehat. Namun, tidak semua beruntung. Ada orang-orang hidup dalam lingkaran keluarga toxic. Lama kelamaan kondisi ini bisa menimbulkan depresi.
Saat berbincang-bincang di kanal YouTube Inara Rusli, Marshanda mengungkapkan soal cara bangkit dari depresi dalam keluarga toxic, diunggah pada 30 September 2024.
Cara pertama yaitu memulihkan diri sendiri dengan mengakui ada indikasi sakit hati.
“Karena ada orang yang takut mengakui kalau dirinya tuh sudah sakit hati. Ada orang yang takut untuk menerima kenyataan bahwa gue korban abuse, atau mengakui bahwa yang dia alami itu abuse,” jelas Marshanda.
“Karena untuk bisa survive dia harus bisa hidup dengan abuse yang berlangsung terus menerus, jadi dia menganggapnya normal, bukan abuse, ini normalnya hidup gue kayak gini, hidup ya kayak gini, padahal dia mengalami pelecehan atau apa. Itu supaya dia tetap hidup,” lanjutnya.
Melewati proses ini sangat tidak mudah karena banyak orang tidak bisa bertahan saat mengakui menjadi korban.
“Bisa mati gitu, kayak dia merasa kayak zombie, atau lebih parahnya suicide,” ucapnya.
Cara selanjutnya adalah introspeksi, dengan mengenali diri sendiri lebih dekat. Karena boleh jadi, tanpa sadar bisa melakukan toxic pada lingkungan sekitar.
“Gue toxic juga nggak ya? bisa loh kita ada di lingkungan toxic tapi kita juga toxic ke mereka. Bisa terpengaruh lingkungan atau bagi mereka justru kita yang toxic, nah,” jelas Marshanda.
Mengakui kesalahan adalah hal penting.
“Kita punya nggak ruang untuk introspeksi bahwa, ‘Oke yang bagian itu memang gue salah, gue coba benerin deh’, rendah hati juga bahwa mungkin kita juga punya andil dalam kedisfungsionalan ini," lanjutnya.
Langkah terakhir, ibu satu putri ini menekankan kegagalan dalam hubungan apa pun tidak murni disebabkan kesalahan salah satu pihak, ada andil dari keduanya.
“Dalam hubungan yang ada kegagalan, itu dua belah pihak, entah keluarga, anak, bapak dan ibu, suami dan istri, itu yang punya andil kesalahan dalam hubungan yang gagal itu tuh kedua pihak, andilnya sama besar,” jelas Marshanda mengakhiri.(*)