Program Makan Bergizi Gratis: Pilar Pencegahan Stunting dan Peningkatan Kualitas SDM
Program MBG merupakan inisiatif strategis pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto yang
Bandar Lampung, Lampung – Selain membawa harapan baru bagi lahirnya generasi emas 2045, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap maraknya penipuan yang mengatasnamakan program pemerintah.
Dalam sosialisasi yang digelar di Griya Sejahtera, Gunung Terang, Langkapura, Bandar Lampung, Rabu (6/8), perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Ade, mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan pendirian dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara ilegal.
“Banyak kasus penipuan terkait pembuatan dapur SPPG yang mengatasnamakan BGN. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, pastikan mendaftar melalui portal resmi Badan Gizi Nasional,” tegas Ade.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memperkuat kualitas gizi masyarakat, dengan pengelolaan dapur MBG oleh kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan, demi menjamin kualitas, kebersihan, dan distribusi yang tepat.
Anggota Komisi IX DPR RI Putri Zulkifli Hasan yang turut hadir menekankan bahwa selain fokus pada pemenuhan gizi, edukasi publik terkait prosedur resmi program ini sangat krusial.
“Program ini adalah investasi besar bangsa. Tapi manfaatnya akan maksimal jika masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan terhindar dari penipuan,” jelas Putri.
Melalui kerja sama pemerintah, DPR, dan masyarakat, diharapkan Program MBG tidak hanya meningkatkan kualitas gizi bangsa, tetapi juga memperkuat kesadaran publik akan pentingnya saluran resmi dalam setiap program nasional.
Program MBG merupakan inisiatif strategis Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi emas 2045 melalui pemberian makanan bergizi gratis. Setiap SPPG akan dikelola oleh kepala dapur yang ditunjuk resmi, didampingi ahli gizi dan akuntan, serta melibatkan 45–50 petugas untuk memastikan kualitas gizi, kebersihan, dan distribusi berjalan optimal.
Dengan sistem pengawasan ketat, pemerintah berharap program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi teladan tata kelola yang bersih dan transparan.