Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Freepik

Catat! Hormon Ini Bisa Membantu Pengobatan Hipertensi pada Bayi Baru Lahir

Hormon antidiuretik (ADH) digunakan sebagai upaya terakhir menyempitkan pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah ke seluruh tubuh.

Dikutip dari IndiaToday, hormon ini sering digunakan mengobati orang dewasa yang mengalami syok vasodilatasi (hipotensi).

Mengobati Hipertensi pada Bayi Baru Lahir

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh dokter di Pune mengungkapkan bahwa vasopresin dapat menjadi pengobatan yang efisien untuk bayi baru lahir yang tidak menerima cukup oksigen, atau hipertensi pulmonal persisten (PPHN).

PPHN merupakan kondisi langka dan mengancam jiwa yang terjadi pada sekitar 1 dari 500 bayi baru lahir. 

Ini adalah kondisi yang terjadi setelah lahir, menyebabkan gangguan pernapasan dan kadar oksigen rendah. 

Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, kadar oksigen rendah, penampilan kebiruan, penurunan tekanan darah, dan kelesuan pada bayi baru lahir.

Perawatan standar menggunakan jenis ventilator khusus yang dikenal sebagai ventilator frekuensi tinggi dan penggunaan gas yang disebut nitric oxide. Ini mengurangi beban pada jantung dan ada peningkatan aliran darah ke paru-paru.

Para dokter di Surya Mother & Child Super Speciality Hospital, Pune, mempelajari efek penggunaan vasopresin sebagai terapi penyelamatan pada neonatus (bayi lebih atau sama dengan 37 minggu) dengan PPHN yang mengalami hipoksia refraktori dan hipotensi sistemik refrakter.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal National Library of Medicine, menunjukkan bahwa 29 dari 31 neonatus (bayi baru lahir) yang terdaftar merespons pengobatan dengan baik.

Dr Sachin Shah, Director, Neonatal and Pediatric Intensive Care Services, Surya Hospitals Pune, mengatakan, "Kami bangga telah melakukan penelitian ini dan telah mencapai hasil yang menjanjikan. Vasopresin adalah solusi efektif yang digunakan untuk mengobati PPHN ketika tidak responsif terhadap bentuk lain pengobatan. Kami berharap untuk melanjutkan penelitian kami dan membuat kontribusi lebih lanjut untuk bidang neonatologi."

Para dokter menyatakan bahwa temuan penelitian ini dapat membantu menginformasikan praktik klinis dan memandu penelitian di masa depan tentang penggunaan vasopresin sebagai terapi penyelamatan pada neonatus dengan PPHN berat.

Namun, karena sifat penelitian observasional, hasilnya mungkin tergantung pada faktor lain seperti perbedaan tingkat keparahan penyakit atau penyebab PPHN antara neonatus dalam penelitian. 

Uji coba terkontrol secara acak akan diperlukan untuk menetapkan hubungan kausal antara vasopresin dan hasil yang lebih baik pada populasi ini.(*)

 

Artikel Terkait