MBG di Lubuk Linggau Jadi Penggerak Ekonomi Lokal dan Penguatan Pangan Daerah
Pemerintah menyadari betul pentingnya masa pertumbuhan sejak dini, MBG bukan sekedar pemenuhan makan
Pil KB atau pil kontrasepsi merupakan metode hormonal mencegah kehamilan dengan menghalangi tubuh memproduksi sel telur. Selain mencegah kehamilan, pil KB juga membantu mengatasi siklus menstruasi yang tidak teratur, endometriosis, dan sindrom pramenstruasi (PMS).
Dilansir dari WebMD, pil KB mengandung sedikit hormon estrogen dan progestin buatan manusia. Hormon tersebut menghambat hormon alami tubuh mencegah kehamilan.
Kontrasepsi hormonal biasanya menghentikan tubuh berovulasi, mengubah lendir serviks sehingga sperma sulit melewati serviks.
Sebelum mengonsumsi pil KB, perlu diketahui alat kontrasepsi memiliki efek samping bervariasi antar individu. Dikutip dari Medical News Today, berikut efek samping pil KB yang paling umum.
Bercak antar periode
Munculnya bercak seperti pendarahan ringan di antara siklus mentruasi bisa terjadi. Ini karena tubuh menyesuaikan dengan perubahan hormon, dan rahim menyesuaikan untuk memiliki lapisan yang lebih tipis.
Mual
Biasanya diikuti gejala mual parah yang berlangsung hingga beberapa bulan.
Nyeri payudara
Menyebabkan payudara terasa empuk, terutama setelah mengonsumsinya.
Sakit kepala dan migrain
Perubahan hormon seks perempuan, estrogen dan progesteron, bisa memicu migrain. Gejalanya bergantung pada dosis dan jenis pil.
Menambah berat badan
Pil KB dapat menyebabkan peningkatan retensi cairan atau berat air dan peningkatan lemak atau massa otot. Meski demikian, beberapa orang yang mengonsumsi pil KB justru mengalami penurunan berat badan.
Dokter spesialis kandungan, dr. Ni Komang Yeni Dhaa Sari, Sp.O.G mengatakan bahwa anggapan pil KB bikin gemuk sebenarnya kurang tepat.
“Bukan gemuk ya, tapi hormon-hormon menimbulkan adanya retensi cairan atau timbunan cairan di bawah kulit. Jadi kita kesannya lebih besar dan berat," jelas Yeni dikutip dari CNNIndonesia.