Ilustrasi perempuan mengalami masalah pencernaan karena stres. Foto: Freepik

Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia, Stres Pemicu Utama Masalah Pencernaan

Pada Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia, Organisasi Gastroenterologi Dunia menyarankan pola makan sehat guna mengampanyekan fungsi pencernaan yang optimal dan kesehatan mikrobioma.

Diharapkan, peringatan Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia bisa meningkatkan kesadaran soal gangguan pencernaan sekaligus menekankan betapa penting diagnosis dan pengobatan penyakit pencernaan yang dilakukan tepat waktu.

Sistem pencernaan memiliki jaringan organ dan fungsi yang kompleks untuk menjaga kesehatan kita tetap utuh. Di sini, makanan dicerna oleh sejumlah enzim yang ada di perut menjadi komponen yang lebih kecil dan kemudian diasimilasi ke dalam tubuh.

"Sangat penting bagi setiap orang untuk mengadopsi perilaku sehat yang membantu menjaga kesehatan pencernaan kita dalam kondisi yang baik. Untuk melakukannya, sangat penting untuk memasukkan diet seimbang, tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran secara teratur dan hindari mengonsumsi makanan olahan dan ultra-olahan serta minuman berkarbonasi," kata Dr. Amit Deshpande, Pendiri & Direktur, Aktivis kepada IndiaToday.

Namun, karena jadwal kerja yang padat, menjaga konsistensi mengonsumsi makanan kaya nutrisi menjadi sulit. Oleh karena itu, vitamin dan mineral esensial dapat diperoleh melalui suplemen tambahan.

"Misalnya, tablet enzim, kapsul probiotik, dan kapsul berbasis kurkumin sangat membantu kesehatan pencernaan dan menjauhkan kita dari penyakit yang melemahkan. Selain itu, tetap terhidrasi dan melakukan aktivitas fisik membantu mendorong keteraturan usus," kata Amit.

Stres Pemicu gangguan Pencernaan

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pencernaan kita adalah stres. Mengelola stres sangat penting untuk memastikan bahwa sistem pencernaan bekerja pada tingkat optimal. Salah satu cara mengelola stres adalah melakukan yoga atau berlatih meditasi.

Selain itu, bakteri usus, komponen penting ekosistem mikrobiota, memiliki mikroba sepuluh kali lebih banyak daripada sel manusia. Ini dapat mengalami perubahan abnormal ketika antibiotik, penyakit, stres, penuaan, kebiasaan makan yang buruk, dan gaya hidup memengaruhi ekosistem usus.

Ada beberapa penyakit dan gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, terutama ketika unsur-unsur yang tidak sehat menyusup ke saluran pencernaan.

Menurut sebuah studi tahun 2015, yang diterbitkan di National Library of Medicine, disbiosis komunitas bakteri usus dapat menyebabkan banyak penyakit kronis, seperti penyakit radang usus, obesitas, kanker, dan autisme.

Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan.

"Memprioritaskan tidur yang cukup dan menghindari makanan berat sebelum tidur juga penting. Langkah mudah ini akan memperbaiki pencernaan, yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda secara umum," kata Amit.(*)

 

Artikel Terkait