Ilustrasi anak minum obat sirup. Foto: Freepik

Penggunaan Paracetamol untuk Anak, Bahaya atau Aman

Paracetamol umum digunakan untuk menurunkan demam dan mengobati rasa sakit pada anak. Tetapi penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan.

Mengutip NHS, obat paracetamol anak umumnya berfungsi mengobati sakit kepala, sakit perut, sakit telinga, batuk, pilek, dan menurunkan demam.

Paracetamol anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet, dan supositoria

Meski paracetamol tergolong obat aman digunakan dan minim efek samping, bukan berarti paracetamol aman diberikan kepada anak-anak tanpa anjuran dokter.

Masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan kematian ratusan anak karena gagal ginjal. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kematian anak disebabkan gagal ginjal akut mencapai 159 anak hingga 31 Oktober 2022. Pasien meningggal didominasi anak berusia 1-5 tahun dengan total kasus mencapai 106 kasus.

“Ada 159 kasus kematian, terbanyak di kelompok usia 1-5 tahun sebanyak 106 kasus,” jelas juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril seperti dikutip dari kompas.com.

Buntutnya, muncul kekhawatiran soal penggunaan paracetamol di Indonesia.

Masih Aman Jika Sesuai Dosis Anjuran

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, Ph.D, Apt menyampaikan, masyarakat tak perlu cemas.

"Sejauh pemantauan, penggunaan paracetamol di Indonesia masih aman. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan paracetamol pada anak, selama digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan," jelas Zullies seperti dikutip dari liputan6.com.

Hal berbeda disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengingatkan pemerintah segera menghentikan sementara penggunaan obat paracetamol sirup khususnya pada golongan usia anak. IDAI juga menghimbau orangtua untuk tidak memberikan paracetamol sementara waktu, mengingat munculnya kasus gangguan ginjal misterius pada anak,

Penghentian obat itu dilakukan hingga pemerintah berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Perlu Perhatian Khusus

Dikutip dari berbagai sumber, penggunaan paracetamol pada anak perlu perhatian khusus. Sebab, konsumsi dalam dosis yang tidak tepat bisa menyebabkan keracunan ditandai dengan kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan sakit perut di sisi kanan atas.

Gejala keracunan ditandai dengan menguning kulit dan bagian putih mata, kehilangan koordinasi atau keseimbangan gerak tubuh, gula darah rendah memicu gejala berkeringat, gemetar dan cepat marah.

Bahaya paracetamol pada anak bisa dicegah dengan mengonsumsi sesuai anjuran. Tidak disarankan menambah atau mengurangi dosis tanpa arahan dari dokter.(*)

 

Artikel Terkait