Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah kepada ibu hamil. Foto: Istock

Wajib Tahu! Jangan Abaikan Hipertensi Selama Kehamilan

Kehamilan merupakan perjalanan kehidupan yang luar biasa penuh dengan kegembiraan. Meski begitu, ada yang perlu diwaspadai saat kehamilan yaitu mengalami hipertensi.

Dokter kandungan dan ahli kesehatan reproduski perempuan, Dr. Rahul Manchanda, menjelaskan hipertensi saat kehamilan dikenal sebagai hipertensi gestasional, terjadi pada sekitar 5-10 persen ibu hamil. Ini biasanya muncul setelah minggu ke-20 kehamilan dan ditandai dengan peningkatan tekanan darah.

Jika dibiarkan tidak terkendali, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pre-eklamsia, eklamsia (kejang atau koma pada ibu hamil), solusio plasenta, dan kelahiran prematur.

Penyebab pasti hipertensi gestasional masih belum diketahui, tetapi beberapa faktor risiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat hipertensi atau pre-eklamsia pada kehamilan sebelumnya, obesitas, penyakit ginjal kronis, kehamilan ganda (kembar atau lebih), dan kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit autoimun.

Dikutip dari Medical News Today, beberapa obat yang direkomendasikan adalah obat antikonvulsif seperti magnesium sulfat untuk mencegah kejang pada ibu hamil yang mengalami pre-eklamsia.

Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin diperlukan untuk mengontrol hipertensi selama kehamilan. Namun, pilihan obat sangat penting, karena obat anti hipertensi tertentu dapat berbahaya bagi janin yang sedang berkembang.

Penangganan Hipertansi Ibu Hamil

Penangganan hipertensi pada ibu hamil memerlukan pendekatan kolaboratif antara ibu hamil dan tim kesehatannya yaitu:

Pemeriksaan pranatal rutin, termasuk pengukuran tekanan darah dan tes urine sangat penting untuk memantau perkembangan kondisi dan mendeteksi potensi komplikasi. 

Mengubah gaya hidup, seperti menerapkan pola makan sehat rendah natrium, olahraga teratur, dan teknik pengurangan stres dapat membantu mengelola tingkat tekanan darah.

Tanda-tanda Peringatan 

Perempuan hamil dengan hipertensi harus mewaspadai tanda-tanda peringatan yang dapat mengindikasikan komplikasi.

Gejalanya seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, kenaikan berat badan secara tiba-tiba, pembengkakan pada tangan dan wajah, serta sakit perut tidak boleh diabaikan.

Jika salah satu dari gejala itu muncul, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penangganan lebih lanjut.(*)

 

 

Artikel Terkait