Ade Rezki: Program MBG Jadi Solusi Tepat Berantas Permasalahan Gizi di Masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari aspek fundamental, yakni pemenuhan gizi
Penyanyi Denny Caknan menikahi kekasihnya Bella Bonita yang merupakan model video klipnya tahun 2020 silam.
Pernikahan digelar, Jumat (7/7/2023) di Madiun, Jawa Timur menggunakan adat Jawa. Salah satu yang menjadi sorotan pada pernikahan Denny Caknan dan Bella Bonita adalah cara bawa kembar mayang.
Kembar Mayang Denny-Bella Jadi Sorotan
Kembar mayang yang dibawa di pernikahan Denny-Bella tidak diangkat sejajar dengan pundak oleh pengiring pengantin. Hal ini membuat warganet menduga mempelai perempuan hamil duluan.
Selain itu, netizen membandingkan cara membawa kembar mayang pernikahan Denny-Bella dengan pernikahan Kaesang-Erina pada 10 Desember 2022 lalu yang sama-sama mengggunakan adat Jawa.
Dikutip dari detikJatim, Senin (10/7/2023), perwakilan Wedding Organizer (WO) menggelar pernikahan Denny Bella, ASRA Event Planner, Androz angkat bicara dan menyebut kembar mayang adat pernikahan di Jawa memiliki perbedaan pandangan di setiap daerah, tergantung dari kiblat tata cara pernikahan digunakan.
"Kembar mayang itu terdapat perbedaan pandangan adat. Ada yang dibawa ataupun diangkat dan juga ada pula yang diletakkan saja," ujar Androz.
"Kan, Kesultanan besar di Jawa tidak hanya satu yang dijadikan kiblat dari tata cara pernikahan," tambahnya.
Kembar Mayang
Kembar mayang adalah suatu hiasan terbuat dari janur dan dedaunan dirangkai dengan bunga potro menggolo (bunga merak) dan bunga pudak.
Kemudian, dibentuk sedemikian rupa dan ditaruh pada batang pohon pisang atau biasa disebut debog pisang sebagai media penyangga.
Bukan hanya sebagai hiasan maupun dekorasi saja, kembar mayang merupakan suatu komponen pada upacara tradisional adat Jawa memiliki arti dan filosofi mendalam.
Filosofi Kembar Mayang
Dikutip dari laman resmi milik Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Budaya.Jogjaprov.go.id menjelaskan tata cara membawa kembar mayang pada adat Jawa Jogja.
Kembar mayang akan dibawa diambil oleh dua ibu masih bersuami dan setengah baya menggunakan sindur atau selendang berfungsi menggendong kembar mayang.
Kembar mayang digendong menggunakan sindur tersebut dibawa menuju rumah calon pengantin mempelai perempuan dengan berjalan berjajar.
Berbeda dengan adat Jawa Jogja dibawa sepasang ibu, dikutip dari laman resmi milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada kampungkb.bkkbn.go.id menjelaskan bahwa pada adat Jawa lainnya, kembar mayang nantinya dibawa sepasang gadis dan perjaka biasa disebut perawan sunthi dan joko kumolo.
Pada adat Jawa ini, posisi kembar mayang yang dibawa memiliki arti yaitu ketika mempelai masih gadis posisi kembar mayang akan dibawa dengan cara diangkat sejajar dengan pundak.
Apabila mempelai tersebut tengah hamil maka kembar mayang tidak boleh dibawa dan diangkat melebihi perut. Makna kembar mayang tidak diangkat tersebut ditakutkan akan terjadi keguguran.
Namun, kembali lagi bahwa hal ini tentunya tidak dapat dipukul sama rata soal makna kembar mayang yang dibawa karena beberapa daerah di Jawa mempunyai pakem adat dan ketentuan berbeda tentang pengangkatan kembar mayang.(*)