Ilustrasi ibu hamil. Foto: Freepik

Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Jarang Diketahui, Wajib Waspada!

Janin tidak berkembang menjadi salah satu momok menakutkan dalam kehamilan bagi pasangan yang menantikan momongan. 

Sebagai informasi, tahap awal kehamilan, calon bayi akan tumbuh menjadi embrio selama sembilan minggu pertama. Setelah memasuki minggu ke-10, janin baru berkembang mulai dari sebesar biji labu lalu terus tumbuh sampai janin siap dilahirkan.

Namun, ada beberapa hal menyebabkan janin tidak berkembang atau berhenti tumbuh. Kondisi janin tidak berkembang dalam kandungan dalam dunia medis disebut dengan blighted ovum.

Penyebab janin tidak berkembang bisa berasal dari kelainan genetik, infeksi pada ibu hamil, tekanan darah tinggi pada ibu hamil, atau kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan sebelum ibu hamil.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kehamilan, sebaiknya ibu hamil mengenali ciri-ciri janin tidak berkembang.

Beberapa tanda janin tidak berkembang bisa diketahui lewat pemeriksaan kehamilan maupun lewat perubahan kondisi tubuh ibu hamil, antara lain:

Detak jantung tiba-tiba berhenti

Umumnya, detak jantung sudah bisa didengar ketika embrio berubah menjadi janin. Hal ini terjadi saat kehamilan memasuki minggu ke-9 atau ke-10.

Apabila detak jantung janin tiba-tiba berhenti, kemungkinan besar janin dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Detak jantung yang tidak terdengar bisa disebabkan posisi bayi atau letak plasenta. Namun, terkadang detak jantung yang berhenti adalah tanda janin telah berhenti berkembang.

Untuk memastikan kondisi kesehatan janin dalam keadaan baik-baik saja, ada baiknya konsultasi ke dokter secara rutin melalui pemeriksaan USG. Tujuannya adalah memastikan perkembangan dan kesehatan janin.

Terjadi penurunan level HCG secara mendadak

Tingkat HCG (Human Chorionic Gonadotropin) rendah dan mengalami penurunan secara mendadak.

HCG merupakan hormon diproduksi tubuh perempuan hamil selama menjalani masa kehamilan. Kondisinya bisa naik-turun dan berbeda-beda pada perempuan hamil.

Terjadi Intra Uterine Growth Restriction (IUGR)

IUGR adalah kondisi janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dibandingkan ukuran normal yang sesuai dengan usianya.

Kondisi janin ini dapat menyebabkan janin berhenti berkembang. Makanya, IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) bisa jadi ciri-ciri janin tidak berkembang.

IUGR menunjukkan adanya hambatan atau keterlambatan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Hal ini terjadi karena beragam faktor, misalnya anemia, gagal ginjal, dan diabetes.

Selain itu, IUGR bisa dipicu karena adanya masalah pada plasenta. Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, maka janin di dalam kandungan akan berhenti berkembang.

Tinggi fundus tidak berukuran normal alias pendek

Normalnya, tinggi fundus uteri menyesuaikan usia kehamilan. Fundus bisa diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan. Menjelang trimester kedua yakni sekitar usia 22-28 minggu, tinggi fundus yang normal yakni 24-25 cm.

Ketika tinggi fundus tidak sesuai dengan angka normal, maka ada masalah dengan perkembangan janin.

Ada kelainan saat menjalani USG

Jika dalam USG dokter tidak dapat mendeteksi pergerakan janin, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Janin tidak berkembang baik kemungkinan mengalami keguguran.

Menurun gerakan janin semakin hilang

Adanya aktivitas calon bayi di dalam perut dapat menjadi tanda kalau dirinya berkembang dengan sehat.

Jika gerakan janin benar-benar menghilang atau tidak pernah terasa walau sudah dirangsang dengan berbagai cara, bisa jadi inilah ciri-ciri janin tidak berkembang.

Mengalami kram tak tertahankan

Kram hebat pada perempuan hamil bisa menandakan kontraksi. Padahal, umumnya kontraksi muncul menjelang kehamilan. Bila kontraksi terjadi lebih cepat, maka janin yang belum waktunya lahir dapat terdorong keluar rahim.

Gejala kram dapat mengarah pada keguguran, apalagi jika terjadi pendarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah.

Bercak darah dalam jumlah banyak

Janin yang tidak berkembang biasanya menyebabkan pendarahan. Bercak darah muncul secara tidak wajar dan jumlah yang banyak.

Sakit punggung parah

Nyeri punggung bisa jadi adalah ciri-ciri janin tidak berkembang. Umumnya, sakit punggung tidak tertahankan dan disertai gejala lain, seperti pendarahan.

Payudara tidak sensitif lagi

Perubahan hormon juga memicu payudara lebih sensitif selama kehamilan. Payudara mendadak tidak sensitif, maka bisa jadi itulah ciri-ciri janin tidak berkembang.

Keputihan tidak normal

Keputihan bukan satu-satunya pertanda janin tidak berkembang, tapi ada baiknya hubungi dokter segera. Sehingga, kondisi janin dapat diperiksa secara tepat.

Demam tinggi

Perempuan  hamil semakin waspada bila demam tinggi disertai gejala lain, seperti ketuban pecah atau pendarahan. Demam dan gejala tersebut bisa menyebabkan komplikasi pada janin.

Morning sickness tiba-tiba berkurang

Perempuan hamil mengalami mual dan muntah di pagi hari.

Apabila morning sickness mendadak berhenti atau tiba-tiba berkurang, bisa jadi perempuan hamil mengalami ciri-ciri janin tidak berkembang.

Ketuban pecah lebih cepat

Ketuban pecah sering dikaitkan dengan pertumbuhan janin kurang optimal. Untuk itu, perempuan hamil mengalami pecah ketuban, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.(*)

Artikel Terkait