Sosialisasi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat. Foto: Istimewa.

Badan Gizi Nasional Gelar Pelatihan ke Warga Bekasi untuk Mendorong Program Strategis MBG

Bekasi, Jawa Barat (9/12) - Badan Gizi Nasional (BGN) kembali mengintensifkan upaya memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mendorong kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN terus memperkuat komitmennya melalui kegiatan sosialisasi ke masyarakat seperti yang digelar di Hotel Santika Mega City, Bekasi selama tiga hari pada 4-6 desember 2025.

Kegiatan yang digelar oleh Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional ini bertujuan untuk memastikan masyarakat tidak hanya memahami konsep program, tetapi juga siap berperan aktif dalam mendukung implementasinya. Masyarakat cukup antusias menyambut kegiatan ini dengan dibuktikan dihadiri oleh ratusan peserta yang bersedia mendukung program MBG.

Tenaga Ahli, Badan Gizi Nasional menegaskan jika sosialisasi ini digelar sebagai bentuk komitmen BGN dalam menguatkan kolaborasi lintas lapisan masyarakat. Dalam penyampaiannya, perwakilan BGN menegaskan bahwa keberhasilan program MBG bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha lokal, dan komunitas.

“Program MBG tidak dapat berjalan optimal tanpa keterlibatan masyarakat. Kami ingin memastikan setiap pihak memahami perannya, mulai dari menjaga mutu bahan pangan, meningkatkan kapasitas usaha lokal, hingga memastikan edukasi gizi tersampaikan dengan baik,” ujar Tenaga Ahli BGN, Beny Sudarmaji.

Menurutnya, sosialisasi ini bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membuka ruang dialog dua arah agar masyarakat dapat menyampaikan kendala dan memperoleh pendampingan. Ia menambahkan bahwa kualitas pasokan pangan menjadi perhatian utama, sehingga edukasi tentang standar kebersihan, proses produksi, hingga pengelolaan usaha lokal menjadi bagian penting dalam rangkaian kegiatan tersebut.

Kemudian, perwakilan LPK Bimekas Reka Utama, Yurnia Indriasari menekankan pentingnya kesiapan masyarakat mengambil peran sebagai bagian dari ekosistem pendukung program. Salah satu narasumber, Yurnia Indriasari, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal akan berpengaruh langsung pada keberhasilan program.

“Kami ingin masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, mampu menyusun rencana usaha, menerapkan standar pelayanan yang baik, serta memiliki strategi pemasaran yang efektif. Dengan begitu, mereka tidak hanya berkontribusi pada program MBG, tetapi juga memperkuat usaha mereka sendiri,” ujarnya.

Rekannya, Nanang Suryanto, menekankan pentingnya pemahaman dasar pengelolaan usaha. “Masyarakat harus mampu mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan menjaga operasional usaha secara konsisten. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi keberlangsungan usaha, tetapi juga untuk memastikan pasokan terhadap program MBG berlangsung baik,” jelasnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Sarif Muslim menjelaskan peran kemitraan usaha dalam memastikan keberlanjutan pasokan lokal. “Kolaborasi antar-pelaku usaha akan memperkuat jaringan pemasok. Dengan kemitraan yang dikelola secara profesional, kualitas dan keberlanjutan pasokan untuk mendukung MBG dapat terjaga,” katanya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, BGN berharap masyarakat semakin memahami bahwa program MBG adalah upaya bersama. BGN menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan fondasi utama agar program berjalan efektif, berkelanjutan, dan membawa manfaat luas bagi seluruh lapisan.

 

Artikel Terkait