Sosialiasi Makan Bergizi Gratis. Foto: Istimewa

Zainul: MBG Lebih Transparan dan Berdampak Nyata Dibandingkan Bantuan Tunai ke Masyarakat

Jakarta Timur (21/10) – Berbeda dari kebijakan pemerintah lainnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak diberikan dalam bentuk uang tunai melainkan menjadi makanan jadi. Langkah ini dianggap sudah tepat karena program MBG akan jauh lebih transparan dan langsung memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin saat memberikan edukasi bagi masyarakat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mandor Hasan, Cipayung, Jakarta Timur pada Sabtu, (18/10). Program MBG dianggap sudah tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan penguatan gizi seimbang ke masyarakat.

Menurutnya, MBG justru lebih transparan dan berdampak nyata dibandingkan bantuan tunai, karena langsung memastikan anak-anak memperoleh gizi yang layak setiap hari. MBG bukan hanya program bantuan, tapi sebuah gerakan sosial yang melibatkan banyak pihak.

Pemerintah dan DPR berkomitmen untuk terus mengawasi agar kualitas dan keamanan pangan tetap terjaga. Dapur yang melanggar ketentuan akan dibenahi, sementara yang berprestasi akan diberi apresiasi,” tutur Zainul Munasichin.

Program MBG tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan anak, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi.

Partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari sekolah, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat lokal, diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan pangan yang partisipatif dan menyeluruh. Melalui sinergi ini, diharapkan lahir generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, sebagai pondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

 

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.

Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, program ini diharapkan dapat semakin berkembang dan menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan gizi anak-anak Indonesia.

 

 

 

Artikel Terkait