Ilustrasi anak berbuat durhaka pada ibunya. Foto: Freepik

Ada 5 Bentuk Perilaku Durhaka Kepada Orangtua Menurut Islam

Agama Islam selalu mengajarkan umatnya berlaku baik dan memuliakan orangtua. Apalagi melarang berbagai perilaku yang mencerminkan perbuatan durhaka seorang anak kepada orangtua.

Bahkan, Islam melabelkan perilaku ini sebagai salah satu dosa besar perlu dihindari.

Durhaka Kepada Orangtua

Menurut buku Akidah Akhlak Kementerian Agama, perilaku durhaka kepada orangtua adalah contoh akhlak buruk tidak boleh dilakukan setiap manusia.

Allah SWT melarang umatnya melawan orangtua, karena perbuatan tersebut bisa merugikan diri sendiri. Allah SWT sangat membenci anak durhaka kepada orangtuanya.

Dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 23, Allah berfirman:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Mengucapkan kata Ah! kepada orangtua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.”

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam Hadits Riwayat (HR) Bukhari yang artinya:

“Keridaan Tuhan tergantung keridaan orangtua dan kemurkaan Tuhan tergantung kemurkaan orangtua.” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, janganlah menjadi seorang anak durhaka kepada orangtua, harus selalu mengingat bahwa rida Allah juga merupakan rida orangtua.

Durhaka kepada orangtua ('uququl walidain) artinya ialah tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya (Lisanul 'Arab, karya Ibnul- Manzhur).

Meskipun disebut walidain (kedua orangtua), tetapi durhaka kepada salah seorang di antaranya (ayah atau ibu) tetap tergolong pada anak durhaka.

5 Bentuk Durhaka Kepada Orangtua

Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima bentuk perilaku durhaka kepada orangtua:

1. Mengucapkan Perkataan atau Perbuatan Kasar

Ini tidak boleh dilakukan apalagi hingga menyebabkan orangtua bersedih hati, sampai menangis.

Abdullah bin Umar berkata, "Membuat tangisnya orangtua adalah termasuk durhaka kepadanya (HR Bukhari). Tangisan orangtua disebabkan tersinggung atau sakit hati mereka terhadap perkataan atau perbuatan dilakukan anaknya.

Berbeda hal ketika mereka meneteskan air mata karena terharu atau bangga, tentu tidak termasuk bentuk kedurhakaan.

2. Melaknat Orangtua.

Rasul SAW bersabda: “Allah melaknat orang melaknat kedua orangtuanya."

Seorang anak berani mengeluarkan kata-kata cacian atau mendoakan kejelekan kepada kedua orangtuanya maka Allah akan melaknatnya.

Laknat Allah akan membuat hidupnya jauh dari petunjuk-Nya sehingga ia diliputi kegelapan dan kesusahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

3. Mencela Orangtua

Dalam hal ini mencela orangtua baik secara langsung maupun tidak langsung.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela orangtuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang mencela orangtuanya?" Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR Bukhari).

4. Perbuatan Buruk Membuat Orangtua Marah.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"... Dan, barangsiapa pagi-pagi membuat marah orangtuanya maka baginya dua pintu terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orangtua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya." (HR Baihaqi).

Hadits ini menjelaskan bahwa seorang anak tidak boleh melakukan hal-hal buruk mengundang kemarahan orangtuanya.

Setiap orangtua yang baik tentu akan marah jika anaknya melakukan perbuatan buruk, apalagi buruk dalam pandangan agama, seperti berbuat zina, meminum minuman keras, berjudi, dan sebagainya.

5. Lebih Mementingkan Istri Daripada Orangtua.

Jika seorang anak lebih mementingkan istrinya daripada orangtua, lalu orangtua tersinggung dengan perlakuan itu, maka ia termasuk anak durhaka.

Hal ini bisa dilihat dari kisah Alqamah. Menjelang wafat, ia mengalami kesulitan mengucapkan syahadat saat sakaratul maut, padahal Alqamah adalah ahli ibadah.

Ternyata ibunya tidak rida kepada Alqamah karena ia pernah lebih mementingkan istri daripada ibunya.

Karena tidak dimaafkan, Rasul memerintahkan Bilal membakar Alqamah maka hati si ibu pun iba dan tak rela anaknya dibakar di hadapannya. Sang ibu rida dan memaafkan Alqamah.

Akibat Durhaka Kepada Orangtua

Melihat buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X oleh H. Aminudin, dkk., akibat perilaku durhaka kepada orangtua adalah:

  1. Anak durhaka kepada orangtua akan menghadapi masalah sulit. Ia akan sukar meraih kebahagiaan dan kesuksesan.
  2. Anak sulit mencari rezeki, bahkan tidak jarang hampir putus asa dalam hidupnya.
  3. Anak durhaka kepada orangtua akan dimurkai dan dilaknat Allah SWT.
  4. Celaka di dunia dan akhirat.
  5. Salatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT.
  6. Anak durhaka tidak bisa melihat Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti.
  7. Diancam dimasukkan ke dalam neraka dan tidak akan mencium aroma surga.(*)

Artikel Terkait