Ilustrasi perempuan muslim duduk di tangga. Foto: Freepik
Sederet Perilaku Bisa Halangi Rezeki, Jangan Dilakukan!
Setiap manusia hidup di dunia mempunyai rezeki yang telah ditentukan sesuai dengan kadar dan ikhtiarnya masing-masing.
Perlu diingat, rezeki dimaksud tak hanya soal materi. Melansir situs Kementerian Agama, rezeki juga bisa dalam bentuk spiritual, seperti ketenangan, kedamaian, kesehatan, keberuntungan, dan lain sebagainya.
Rezeki seseorang bisa terhalang karena perilaku tertentu.
"Seseorang pasti mengalami hambatan rezeki karena dosa yang diperbuat. Takdir tidak dapat diubah kecuali dengan doa. Dan, umur seseorang tidak dapat ditambah kecuali dengan amal kebajikan." (HR Ahmad)
Mengutip NU Online, dalam Kitab Ta'lim al-Muta'allim, Syaikh Al Zarnuji menyebutkan rahasia mengapa seseorang dilarang duduk depan pintu atau tidur setelah subuh. Di antaranya adalah karena menjadi sebab kefakiran dan penghalang rezeki.
Selain dua larangan itu, az-Zarnuji juga memaparkan sebab-sebab lainnya. Sedikitnya ada 35 sebab mewarisi kefakiran dan terhalangnya rezeki seseorang, yaitu:
- Akibat perbuatan dosa, terutama dosa berbohong;
- Terlalu banyak tidur, terutama setelah subuh;
- Tidur sambil telanjang;
- Buang air kecil dalam keadaan telanjang;
- Makan dalam keadaan junub;
- Makan sambil berbaring;
- Mengabaikan makanan terjatuh di meja makan;
- Membakar kulit bawang putih atau bawang merah;
- Menyapu rumah dengan kain;
- Menyapu rumah di malam hari;
- Menyapu sampah tidak langsung dibuang;
- Berjalan mendahului orang lebih tua (tanpa permisi);
- Memanggil orangtua dengan namanya;
- Menyela-nyela gigi dengan kayu kasar;
- Membasuh tangan dengan tanah atau debu;
- Duduk di tangga;
- Bersandar pada salah satu tiang pintu;
- Berwudhu di tempat peristirahatan;
- Menjahit baju sedang dipakai;
- Mengeringkan wajah dengan baju;
- Membiarkan sarang laba-laba di rumah;
- Melalaikan salat;
- Tergesa-gesa keluar masjid setelah salat subuh;
- Terlalu pagi berangkat ke pasar dan tidak buru-buru pulang darinya;
- Membeli bubuk roti atau makanan dari orang fakir;
- Mendoakan buruk kepada anak;
- Membiarkan wadah makanan tidak ditutup;
- Mematikan lilin atau lampu dengan tiupan napas;
- Menulis dengan alat tulis sudah rusak;
- Menyisir dengan sisir rusak;
- Tidak mendoakan kebaikan kedua orangtua;
- Mengenakan serban sambil duduk;
- Mengenakan celana sambil berdiri;
- Bersikap kikir;
- Cepat bosan, berlebihan, bemalas-malasan, dan bersikap lelet dalam mengerjakan sesuatu.(*)