Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk, Ini Kata Anggota DPR RI
Program MBG resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai
Ada sejumlah cendekiawan muslimah memiliki kontribusi besar memajukan peradaban Islam. Banyak di antaranya menjadi pelopor penemuan ilmu pengetahuan berkembang di dunia saat ini.
Seperti diketahui, kejayaan peradaban Islam pada masanya tidak terlepas dari peran para cendekiawan mendedikasikan pengetahuan serta keterampilannya memajukan peradaban.
Melalui berbagai bidang ilmu pengetahuan, para cendekiawan muslimah membuktikan bahwa perbedaan gender tak menjadi penghalang menjadi ilmuwan.
Merangkum arsip berita Hikmah dan sejumlah buku tokoh Islam, inilah deretan cendekiawan muslimah berpengaruh dalam peradaban Islam.
1. Maryam Al-Ijliya
Seorang ilmuwan di bidang astronomi pada abad ke-10. Perempuan hidup di Aleppo, Suriah ini menjadi seorang penemu astrolabe, yaitu alat yang mampu menentukan kedudukan Matahari dan planet lain-lainnya.
Bagi umat Islam, alat ini bisa digunakan sebagai penentu arah kiblat, waktu salat, serta menentukan awal puasa Ramadan dan Idul Fitri.
2. Rufaida Al-Aslamia
Seorang perawat sekaligus dokter bedah muslimah pertama, berasal dari kalangan kaum Anshar diperkirakan lahir pada 570 Masehi dan tumbuh besar di Kota Madinah, Arab Saudi. Kecerdasannya di bidang kedokteran diwariskan sang ayah, Saad Al Islami merupakan seorang dokter.
Dalam catatan sejarah, Rufaida hidup di zaman Rasulullah SAW. Ia sering terlibat berbagai perang sebagai perawat, seperti dalam Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Khaibar.
Ketika terjadi Perang Khandaq, Saad bin Muaath terluka serius sehingga Rasulullah SAW meminta Rufaida mengobati hingga sembuh.
3. Sutayta al-Mahamali
Seorang ahli aritmatika abad ke-10 Masehi. Kecerdasannya diwariskan dari sang ayah, Abu Abdullah Al-Hussein merupakan cendekiawan di bidang matematika.
Selain mendapatkan ilmu pengetahuan dari sang ayah, Sutayta belajar kepada beberapa ahli matematika pada zamannya. Cendekiawan muslimah lahir di ibu kota Irak dikenal sebagai ahli sastra Arab.
4. Zainab binti Ahmad
Seorang muslimah hidup pada abad ke-14. Dikutip dari buku 125 Tokoh Islam Ternama Sepanjang Masa karya Mahmudah Matsur, Zainab termasuk muslimah yang cerdas dan menguasai berbagai ilmu agama seperti hadits dan fiqih. Ia juga mengajar di beberapa sekolah di Damaskus.
Ilmu hadits diajarkan Zainab di antaranya bersumber dari kitab hadits Tirmidzi, Shahih Bukhari, dan Shahih Muslim. Di antara muridnya, yaitu Ibnu Batutah, Tajuddin al-Subki, dan al-Dzahabi.
5. Aisyah binti Abu Bakar
Adalah istri Rasulullah SAW termasuk tokoh cendekiawan Islam awal. Mengutip dari buku The Great Mothers karya Habibatullah & Ibnu Marzuqi Al-Gharani, Aisyah merupakan perempuan paling pandai dalam masalah hukum serta paling tahu masalah agama dan sastra.
Ia menjadi seorang perempuan paling banyak meriwayatkan hadits serta memiliki catatan khutbah dan peristiwa penting dialami Nabi Muhammad SAW. Para sejarawan menghitung bahwa seperempat dari hukum Islam berasal dari Aisyah binti Abu Bakar RA.
6. Asy-Syifa' binti Al-Harits
Cendekiawan muslimah menjadi guru perempuan pertama dalam Islam. Disebutkan dalam buku Kisah Keteladanan dan Hikmah Terbaik para Sahabat Rasulullah SAW karya Mutthia Asma' & Junaidil Awani, Asy-Syifa dikenal sebagai guru membaca dan menulis sejak sebelum kedatangan Islam.
Cendekiawan muslimah ini masuk Islam sebelum hijrah Rasulullah SAW, dan termasuk muhajirah pertama. Ketika sudah masuk Islam, Asy-Syifa memberikan pengajaran kepada muslimah dengan mengharap pahala dan ridha-Nya. Salah satu perempuan didikannya ialah Hafshah binti Umar bin Khattab (istri Rasulullah SAW).
7. Anousheh Ansari
Cendekiawan muslimah modern menekuni ilmu pengetahuan di bidang elektronika dan teknik komputer. Ia memiliki gelar BSc dari George Mason University dan gelar master di bidang teknik elektro dari The George Washington University.
Pada 2006, namanya dikenal karena menjadi perempuan menjelajah ruang angkasa untuk pertama kali. Ia juga mendapatkan tempat dalam sejarah sebagai penjelajah pribadi keempat mengunjungi luar angkasa dan astronaut pertama keturunan Iran.
8. Dr Bina Shaheen Siddiqui
Ilmuwan muslimah modern mendapatkan gelar PhD dari University Pakistan pada tahun 2001. Dr Bina menjadi salah satu pendiri Third World Organization for Women in Science.
Selain itu, ia turut memiliki 12 paten di dalamnya meliputi konstituen antikanker. Saat ini, ia memegang jabatan sebagai Profesor HEJ Research Institute of Chemistry.(*)